Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan perluasan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang aman menjadi salah satu kunci untuk mengurangi faktor kemiskinan dengan Indonesia mendorong percepatan perluasan akses tersebut dengan berbagai program.
"Indonesia telah membuat kemajuan yang baik mengakselerasi peningkatan akses air, sanitasi dan kebersihan," ujar Menteri PUPR Basuki dalam pertemuan tingkat menteri Sector Ministers' Meeting (SMM) Sanitation and Water for All (SWA) 2022 di Jakarta pada Rabu.
Basuki mengatakan bahwa terdapat sekitar 80,2 persen populasi Indonesia memiliki akses terhadap sanitasi yang layak tapi capaian sanitasi yang aman hanya dinikmati sekitar tujuh persen penduduk Indonesia.
Baca juga: Ketua DPR resmikan proyek rumah air bersih-wisata The New Kemukus
Terkait akses air minum layak telah dapat dilakukan oleh lebih dari 90 persen penduduk, tapi capaian akses air minum yang aman baru sekitar 11 persen.
Untuk itu Indonesia mendorong penguatan komitmen politik untuk mengakselerasi capaian air dan sanitasi yang aman untuk mendukung juga upaya penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Basuki mengatakan isu air dan persediaannya juga menjadi salah satu kunci penting untuk mengurangi stunting serta kemiskinan ekstrem khususnya di wilayah pedesaan.
Dia menyoroti bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk membasmi kemiskinan ekstrem sampai ke tingkat nol persen pada 2024 dari empat persen pada 2021.
"Strategi untuk mencapainya melalui pendekatan pengembangan lintas sektor di beberapa area prioritas. Pada 2021, di 35 kabupaten prioritas telah terimplementasi program pengentasan kemiskinan," jelasnya.
Di dalamnya termasuk terdapat program yang terkait air, sanitasi dan perumahan yang berfokus pada wilayah luas yang kemudian dilanjutkan dengan penguatan kapasitas masyarakat.
Baca juga: Wapres dorong kemitraan global untuk akses sanitasi dan air minum aman
Baca juga: Indonesia akan pimpin pembahasan air dan sanitasi di SMM 2022
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022