Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan kebutuhan talenta digital terus meningkat seiring dengan transformasi digital nasional yang terus berkembang dan diupayakan di berbagai lini kehidupan.
Menurutnya, intensifikasi transformasi digital berimplikasi pada peningkatan kebutuhan talenta digital.
"Talenta-talenta digital inilah yang akan menjadi navigator utama penggerak ekosistem digital. Saat ini, setidaknya Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya," ujar Menkominfo dalam Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022 di Yogyakarta, dikutip dari siaran pers pada Rabu.
Menteri Johnny menjelaskan di tengah laju peningkatan kebutuhan talenta digital yang signifikan, terdapat kesenjangan talenta digital dan peluang kerja.
Baca juga: Kominfo resmikan beasiswa talenta digital 2022
Dia memberi contoh di kawasan Asia Pasifik, lebih dari 50 persen CEO menemui kesulitan untuk merekrut talenta digital dengan keterampilan yang tepat.
"Diproyeksikan pada tahun 2030 akan terjadi kekurangan sebanyak 47 juta talenta digital di kawasan ini. Di level nasional, tercatat setidaknya 50 persen dari tenaga kerja kita baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah. Sedangkan mereka dengan keterampilan digital tingkat lanjutan merepresentasikan kurang dari 1 persen dari angkatan kerja kita," jelasnya.
Menurut dia, kesenjangan talenta digital tersebut harus disikapi dengan serius, terlebih lagi cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif di kancah global.
Namun demikian, selain melihat kebutuhan talenta digital sebagai tantangan, Indonesia juga perlu menilik potensi digital yang dimiliki saat ini.
Selain itu, potensi valuasi ekonomi digital Indonesia juga diproyeksikan mencapai Rp4.531 triliun (315,5 miliar dolar AS) pada tahun 2030. Oleh karena itu, Menkominfo menegaskan Indonesia sebagai bangsa besar perlu mengedepankan optimisme.
"Kita patut optimis dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki, kita harus mampu menjadi generasi inisiator, inventor, dan inovator yang dapat memanfaatkan peluang era digital untuk kemajuan bangsa," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy sebagai inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.
Tahun ini, Digital Talent Scholarship akan memberikan pelatihan digital teknis bagi 200 ribu peserta dengan tema terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, mahadata, komputasi awan dan programing.
Pelatihan dibagi ke dalam tujuh akademi yang meliputi Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Professional Academy, Tematic Academy, Fresh Graduate Academy, dan Talent Scouting Academy.
Ada pula program Digital Leadership Academy, di mana Kementerian Kominfo akan memberikan pelatihan digital tingkat lanjut bagi 550 pimpinan sektor publik dan swasta yang bekerja sama dengan delapan universitas ternama dunia.
Baca juga: Konektivitas digital dalam sorotan sidang kedua DEWG
Baca juga: Paket Bali G20 diharapkan jadi tonggak pemulihan ekonomi
Baca juga: Indonesia dorong lanjutan pembahasan konektivitas digital di DEWG G20
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022