"Kami berupaya melakukan pembenahan di sektor transportasi agar mendukung target produksi ini," kata Direktur Utama PTBA, Sukrisno, disela Rapat Koordinasi Kementerian BUMN di kantor pusat Pertamina Persero di Jakarta, Senin.
Sukrisno mengatakan asumsi ini dapat tercapai jika perseroan sudah mampu menyelesaikan sumbatan (bottle next) di sektor transportasi dan mempercepat pembangunan jalur kereta api, serta terminal batubara.
Hingga kuartal III 2011, jumlah batu bara yang diproduksi maupun yang dibeli perusahaan sudah mencapai 10,18 juta ton, atau naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Volume batu bara yang berhasil dijual, kata Sukrisno, sekitar 9,86 juta ton atau naik 1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pasar domestik memberi kontribusi penjualan sebesar 70 persen, dan sisanya pasar ekspor sebesar 30 persen," tambahnya.
Konsumen pasar domestik terbesar hasil tambang perseroan adalah PT Indonesia Power (IP), anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di sektor pembangkit listrik dan PT PLN (selaku induk perusahaan).
Menyangkut perebutan lahan milik PTBA yang diklaim Adaro, Sukrisno menegaskan, tambang tersebut akan dikerjakan setelah ada kejelasan di antara seluruh pihak.
"Kita punya lahan 66 ribu hektar yang tengah berperkara dan tidak kita apa-apakan," tuturnya.
(KR-SSB/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011