Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu, mengatakan proyek itu rencananya akan dilaksanakan selama 15 bulan.
Baca juga: Indonesia tingkatkan peran gas bumi selama masa transisi energi
Pada 17 Mei 2022, Kementerian ESDM melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi dengan dua perusahaan pelat merah, yakni PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Elnusa Tbk.
Kedua perusahaan itu adalah kontraktor pemenang lelang yang telah dilakukan secara terbuka, transparan, dan mengikuti ketentuan perundang-undangan oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Kementerian ESDM yang telah diumumkan sejak 4 Desember 2021.
Baca juga: Tekan impor elpiji, pemerintah genjot pembangunan jaringan gas bumi
Interkoneksi tersebut dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi yang memadai dan dapat diakses masyarakat pada harga yang terjangkau secara berkelanjutan, terutama memenuhi kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah, antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.
"Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional, menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global," jelas Tutuka.
Proyek pembangunan pipa gas bumi ruas Cirebon-Semarang merupakan proyek strategis nasional yang dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak dalam anggaran 2022 dan 2023, serta menggunakan mekanisme kontrak rancangan dan bangun.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022