"Waspada, di luar sana badai masih terjadi dan bisa jadi berimbas pada kita."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono optimistis Indonesia mampu menghadapi dampak krisis dan gejolak ekonomi global yang saat ini sedang terjadi dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipatif.
Wapres saat memberikan sambutan dalam Forum CEO Kompas 100, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pemerintah telah siap untuk menghadapi kemungkinan Indonesia terkena imbas dari krisis yang dihadapi di Eropa, dan belum pulihnya perekonomian di Amerika Serikat (AS).
"Pemerintah siap mengantisipasi apapun nanti. Kita harapkan nantinya ini tidak berkembang menjadi krisis yang berat, tetapi kemungkinan itu ada dan kita perlu siap-siap," kata Wapres.
Menurut Wapres, tidak hanya pemerintah, tetapi dunia usaha, masyarakat, dan dunia politik juga harus siap-siap menghadapi imbas dari gejolak ekonomi global.
Wapres menuturkan ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi yang mantap. Namun, Indonesia tetap harus waspada, sebab apa yang terjadi di salah satu sudut dunia akan berdampak pada sudut dunia yang lain sebagai akibat dari globalisasi.
"Situasi dunia saat ini penuh ketidakpastian, episentrumnya adalah Eropa, Amerika juga masih punya masalah. Kita harus ingat kita hidup dalam komunitas ekonomi global, apa yang terjadi di tempat lain kita harus waspada," kata Wapres.
Indonesia, katanya, telah mampu melalui krisis 1998 dan 2008 dan ini harus dijadikan pelajaran agar ebih siap menghadapi dampak krisis. Boediono menuturkan, Indonesia memiliki amunisi yang cukup besar untuk menghadapi dampak krisis, yakni cadangan devisa yang cukup dan pertumbuhan ekonomi yang terus menanjak.
"Waspada, di luar sana badai masih terjadi dan bisa jadi berimbas pada kita," ujar Wapres.
Wapres juga mengingatkan dalam menghadapi dampak krisis jangan sampai terjadi kebuntuan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Jika terjadi kebuntuan, menurut Wapres, maka krisis akan berkepanjangan.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengatakan, yakin bahwa Asia akan menjadi pusat pertumbuhan dunia di masa depan. Untuk itu, ujarnya, Indonesia harus memposisikan dirinya dalam tren besar tersebut.
"Saya yakin dengan modal yang kita punya, sumber daya alam, manusia, politik negara demokratik yang stabil, Insya Allah kita akan mencapai posisi yang pas," katanya.
(Uu.H017)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011