Mataram (ANTARA News) - Setelah hampir sebulan Kabupaten Lombok Timur sepi dari aksi demo, kini ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kembali melakukan unjuk rasa ke Kantor Bupati Lombok Timur, di Selong, Senin. Menurut pemantauan ANTARA News, ribuan guru berdemo menuntut agar gajinya yang dipotong selama dua tahun sebesar 2,5 persen atas nama zakat oleh Bupati Lombok Timur, H.M. Ali BD, SH agar segera dikembalikan. Demo sebelumnya yang dilakukan ribuan guru menuntut agar pemotongan gaji sebesar 2,5 persen dihentikan, dan mulai Januari 2006 tuntutan guru dikabulkan. Bahkan puncak demo terbesar para guru dan masyarakat dilakukan pada 25 Januari 2006, demo saat itu para guru menduduki kantor bupati, bahkan terjadi tindakan anarkis dengan melakukan perusakan serta membakar dua buah kendaraan truk yang ditinggal lari pendukung Ali BD. Ribuan guru yang melakukan aksi demo kali ini diterima Sekda Lombok Timur, Lalu Nirwan, setelah para perwakilan diminta untuk bersabar karena bupati Lombok Timur sedang berada di luar daerah. Pada kesempatan itu, para guru diminta menghitung sendiri berapa jumlah uang dari gaji yang dipotong sebesar 2,5 persen selama dua tahun, namun para guru minta agar pembayaran dilakukan secara kolektif. Demo berlangsung sekitar dua jam dengan penjagaan ketat petugas keamanan kemudian para guru membubarkan diri tanpa ada kerusakan. Ketua PRGI NTB, Drs. Lalu Subki sebelumnya menyatakan dukungannya kepada para guru yang melakukan demo untuk menghentikan pemotongan gaji sebesar 2,5 persen, karena pemotongan tersebut tidak beralasan. "Saya hanya mendukung demo agar pemotongan gaji guru sebesar 2.5 persen tersebut dihentikan, sementara terhadap tuntutan para guru dan elemen lain yang menuntut agar Ali BD mengundurkan diri dari jabatan sebagai Bupati Lombok Timur bukan urusan PRGI," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006