Insya Allah, tidak ada kenaikan yang signifikan. Tapi, kita tunggu supaya bisa lebih jeli melihat di akhir bulan ini.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan laju kasus COVID-19 usai perayaan Lebaran 2022 di Indonesia dapat dikategorikan terkendali bila peningkatan angka positivity rate kurang dari ambang batas 5 persen.

"Mengenai kebijakan sesudah Lebaran, kami belum lihat adanya kenaikan kasus. Apakah akan ada atau tidak. Perkiraan saya akan ada (kenaikan) karena mobilitas lebih tinggi," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Selasa malam.

Budi mengatakan angka positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites masih di bawah 5 persen dari populasi serta angka penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 berada di bawah 1 persen, maka kasus yang terjadi dapat dikatakan masih bisa terkendali.

"Kita monitor setiap pekan mengenai reproduction rate sedikit di bawah satu persen, harusnya ini masih bisa terkendali," katanya.

Baca juga: Sudah 166.290.758 warga divaksinasi COVID-19 lengkap

Baca juga: Satgas longgarkan kebijakan pengendalian COVID-19 yang berlaku besok

Berdasarkan pengalaman hari raya besar Natal dan Tahun Baru serta Lebaran 2021, kata Budi, biasanya indikasi kenaikan kasus terjadi dalam rentang waktu 27 hingga 34 hari sesudah hari raya.

"Kalau hari raya Lebaran tahun ini 2 Mei 2022, kita lihat di akhir bulan ini. Insya Allah, tidak ada kenaikan yang signifikan. Tapi kita tunggu supaya bisa lebih jeli melihat di akhir bulan ini," ujarnya.

Dilansir dari laporan harian Satgas Penanganan COVID-19, angka kasus aktif di Indonesia pada Selasa siang mencapai 3.898 kasus atau menurun sebanyak 799 kasus sedangkan kasus konfirmasi positif bertambah 247 kasus sehingga total menjadi 6.051.205 kasus sejak Maret 2020.

Pasien sembuh dilaporkan bertambah 1.029 pasien sehingga total mencapai 5.890.826 pasien dengan angka kematian bertambah 17 jiwa sehingga total mencapai 156.481 jiwa.*

Baca juga: Menkes sebut kesadaran prokes penentu relaksasi menuju normal

Baca juga: Menkes: Transisi endemi karena imunitas lebih adaptif pada varian baru

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022