Jakarta (ANTARA) - Indonesia berupaya meningkatkan nilai perdagangan bilateral dengan Zimbabwe, dengan memanfaatkan momentum kunjungan kerja Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga ke Jakarta dan Bandung selama sepekan ke depan.

Menurut Duta Besar RI untuk Zimbabwe Dewa Made J Sastrawan, perdagangan senilai 86 juta dolar AS (sekitar Rp1,3 triliun) pada 2021 masih terbilang kecil dan mencatatkan defisit di pihak Indonesia.

“Kita harus berusaha meningkatkan (perdagangan), dan itu yang kami lakukan dengan membawa Wapres Chiwenga datang ke Indonesia untuk menjual apa yang kita punya mulai dari komoditas sampai produk manufaktur yang dibutuhkan Zimbabwe,” kata Dewa Made dalam konferensi pers usai pertemuan Wapres Zimbabwe dan Wapres RI di Jakarta, Selasa.

Komoditas unggulan yang akan ditingkatkan ekspornya adalah minyak sawit dan pupuk.

Didukung adanya African Continental Free Trade Area, Zimbabwe --yang memiliki fasilitas pabrik pengolahan-- diharapkan bisa meningkatkan impor minyak sawit dari Indonesia untuk kemudian diolah menjadi minyak goreng dan dipasarkan ke negara-negara Afrika lainnya.

“Selama ini minyak sawit Zimbabwe dibeli dari Afrika Selatan (sebagai negara ketiga). Karena itu kita akan berusaha memenuhi kebutuhan Zimbabwe dengan mengekspor langsung (minyak sawit) dari Pelabuhan Kuala Tanjung —dan ini akan sangat menguntungkan,” ujar Dewa Made.

Selama berada di Indonesia, Wapres Chiwengaberencana mengunjungi PT Bio Farma untuk menjajaki peluang kerja sama bidang farmasi melalui transfer teknologi produksi vaksin di Zimbabwe yang dapat menjadi pusat manufaktur vaksin untuk Afrika bagian selatan.

Chiwenga juga akan melakukan kunjungan ke PT Pindad untuk mengkaji pembelian peralatan militer dan alat berat lain yang akan berguna bagi pertambangan di Zimbabwe.

Lebih lanjut, Chiwenga dijadwalkan mendatangi PT LEN guna membangun kerja sama terkait modernisasi perkeretaapian dan revitalisasi sistem sinyal jaringan kereta api di Zimbabwe.

Melalui kunjungan Wapres Chiwenga, Indonesia berharap bisa meningkatkan ekspor produk dan memanfaatkan Zimbabwe sebagai salah satu sasaran pusat outbond investment di kawasan Afrika.

“Ini juga sesuai dengan instruksi Presiden dan Wakil Presiden (Indonesia) bahwa sudah waktunya kita memberi, tidak meminta. Kali ini kita ingin membantu Afrika,” tutur Dewa Made.

Baca juga: Wapres: Potensi kerja sama RI-Zimbabwe sangat besar

Baca juga: Wapres Zimbabwe puji kemampuan Indonesia kembangkan vaksin dan insulin

Zimbabwe Undang Investor Indonesia

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022