Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi satelit pengindraan jauh pada 2022 bersama para pemangku kepentingan melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Citra Satelit Penginderaan Jauh.
“Pelaksanaan Rakornas ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi satelit penginderaan jauh tahun 2022, bersama perwakilan dari kementerian/lembaga, TNI, Polri, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sebagainya,” kata Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BRIN Hendro Subagyo
di Jakarta, Selasa.
Hendro dalam Rakornas bertema Keberlanjutan Layanan Data dan Informasi Penginderaan Jauh: Komitmen BRIN dalam Memberikan Layanan Prima yang diikuti virtual mengatakan sejak 2015 hingga 2021, jumlah distribusi data satelit pengindraan jauh mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik dari jumlah data yang terdistribusi, maupun jumlah pengguna yang dilayani.
Sebanyak 149.434 data pengindraan jauh yang terdistribusi pada 2021 dan tertinggi sepanjang periode layanan data pengindraan jauh.
Baca juga: BRIN: Satelit indraja dukung mitigasi bencana dan perubahan iklim
Baca juga: BRIN siapkan desain besar pemantauan ekosistem pesisir nasional
Hasil dari layanan data pengindraan jauh pada 2021 telah digunakan untuk berbagai tujuan penggunaan, yang didominasi untuk penataan ruang, penelitian dan pelatihan, serta pertanian dan perkebunan.
Dalam menunjang aktivitas pemantauan ruang, layanan data tersebut juga telah ikut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan mengenai kota dan komunitas yang berkelanjutan.
“Melalui pencatatan hasil pelayanan data secara kuantitatif, diperlukan sebuah pendalaman yang bersifat kualitatif, dengan berinteraksi secara langsung dengan pengguna, sehingga dapat diperoleh pengetahuan mengenai kebutuhan data secara mendalam,” ujar Hendro.
Sementara Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN Rachmat Arief mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan melalui dukungan riset dan kajian ilmiah terkait data dan informasi pengindraan jauh sesuai kebutuhan.
“Kami memastikan akan memberikan dukungan riset untuk menjamin produk berkelanjutan, jadi produk riset yang saat ini sudah ada itu akan kami coba tingkatkan riset kami untuk menjamin produk yang berkelanjutan sehingga tidak ada lagi kekhawatiran terhadap hasil-hasil riset pengindraan jauh,” ujarnya.
Selain itu, sumber daya manusia periset di pusat riset tersebut juga dapat dipinjamkan ke kementerian/lembaga sebagai tenaga ahli atau tenaga pelaksana.*
Baca juga: BRIN jamin keberlanjutan layanan data satelit penginderaan jauh
Baca juga: BRIN wujudkan kemandirian pengadaan data citra satelit
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022