Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap protokol kesehatan menjadi pertimbangan pemerintah untuk menambah kebijakan relaksasi menuju hidup normal.
"Kalau ke depan situasi pandemi makin terkendali, yang masuk rumah sakit semakin sedikit, dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri sendiri semakin tinggi, kita bisa lakukan langkah relaksasi lainnya yang secara bertahap akan membuat hidup kita kembali normal," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Selasa sore.
Budi mengatakan langkah awal transisi menuju endemi dengan memperbolehkan masyarakat tidak menggunakan masker saat berkegiatan di luar ruangan atau tempat terbuka yang tidak padat orang.
Namun, masker tetap dipakai pada kondisi berkegiatan di ruangan tertutup, transportasi publik serta populasi rentan seperti lansia, memiliki penyakit komorbid, ibu hamil, anak yang belum divaksin, dan lainnya. Masker juga tetap dipakai bagi masyarakat yang bergejala seperti batuk, pilek, demam, dan lainnya.
Baca juga: Presiden: Perjalanan domestik-LN tak perlu PCR jika vaksin lengkap
Baca juga: Presiden Jokowi: Masyarakat boleh lepas masker di area terbuka
Selain pelonggaran penggunaan masker, pemerintah juga melonggarkan ketentuan pelaku perjalanan dalam negeri atau luar negeri yang sudah divaksinasi lengkap, tidak perlu melakukan pemeriksaan PCR atau antigen
"Kita lakukan perbandingan dengan negara lain. Hampir di semua negara, kebijakan masker khusus dalam ruangan, luar ruangan bisa dibuka, tapi dengan catatan tertentu. Di transportasi bisa dipakai, juga kalau tidak enak badan sebaiknya tetap dipakai dan beberapa hal lainnya," katanya.
Kalau tidak merasa nyaman dengan kondisi kesehatan tubuh, kata Budi, masyarakat tetap memakai masker. "Itu merupakan salah satu pendidikan kepada masyarakat bahwa sekarang masyarakat yang memegang peranan lebih besar dalam menentukan protokol kesehatan untuk melindungi dirinya sendiri dan orang lain," katanya.
Budi menambahkan meski manusia diperkirakan hidup bersama virus Corona dalam jangka waktu yang relatif panjang, tapi manusia telah mengetahui cara untuk menangani virus agar dapat hidup berdampingan.
"Hidup kita bisa bersama dengan virus Corona yang mungkin akan ada lama bersama kita. Tapi kita mengetahui bagaimana caranya kita bisa menangani virus ini dan hidup bersama virus ini," katanya.*
Baca juga: Satgas COVID-19 Bangka Barat: Hari ini nihil pasien baru
Baca juga: Satgas COVID-19 Bangka Barat temukan lagi kasus positif setelah nihil
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022