Negara, Bali (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Jembrana, AKBP Komang Sandi Arsana, mengumpulkan 26 pengurus gereja untuk membicarakan pengamanan perayaan Natal. Mereka mematangkan pengamanan Natal dan Tahun Baru di sana.
"Kami perlu mengumpulkan mereka untuk berkoordinasi agar pengamanan yang kami lakukan lebih optimal," kata Kapolres di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu.
Dengan mengumpulkan para pengurus gereja, polisi dapat menentukan jumlah personel serta menentukan pola pengamanan di gereja. Karena itu mereka juga meminta data jemaat masing-masing gereja yang ada di sana.
Terdapat beberapa komunitas Kristen di Kabupaten Jembrana, Bali, yang terbentuk sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia. Komunitas Kristen di sana tetap memelihara kekerabatan dan nilai-nilai luhur adat Bali sehingga bisa bersanding secara harmonis dengan warga lain di sekitar.
Selain itu, Arsana mengimbau kepada seluruh pengurus gereja juga memiliki pengamanan internal yang akan bekerja sama dengan polisi.
Dengan mengenali masing-masing jemaat yang datang, dia berharap bahwa pengurus gereja bisa mendeteksi orang-orang di luar jemaat yang ikut masuk ke gereja.
"Kalau ada orang yang mencurigakan, kami minta koordinasi dengan petugas kami untuk melakukan pemeriksaan khususnya terhadap barang yang dibawa," ujar Arsana.
Untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2012, dia mengaku, sebanyak 444 personel diturunkan, baik untuk pengamanan lokasi maupun pengaturan lalu lintas. Saat tahun baru, dia memperkirakan, pusat keramaian masih akan berada di Jembrana Tower seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk tokoh masyarakat dan agama untuk sama-sama menjaga agar Natal dan Tahun Baru ini aman," katanya.
Ia juga menegaskan, pihaknya melarang warga untuk menyalakan petasan. Namun pihaknya mengizinkan masyarakat menyalakan kembang api untuk merayakan malam pergantian tahun. (ANT-268)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011