Kita juga meningkatkan kapasitas UMKM yang kita berikan melalui pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba menargetkan sebanyak enam rumah produksi bersama atau factory sharing UMKM akan dibangun pada 2023.

"Saat ini, Kemenkop UKM dalam meningkatkan kapasitas UMKM melakukan berbagai program antara lain pendirian rumah produksi bersama (factory sharing) di lima lokasi pada 2022 dan enam lokasi pada 2023," kata Hanung dalam taklimat media yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Rumah produksi bersama akan jadi tempat bagi para pelaku UMKM dengan produk berbahan dasar serupa untuk melakukan aktivitas produksi secara bersama-sama di kawasan yang dilengkapi dengan teknologi terbaru.

Kemenkop UKM juga bersinergi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), BNI Xpora, dan lembaga pembiayaan nonbank seperti equity crowdfunding serta peer to peer lending, untuk memberikan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM yang akan melakukan ekspor.

UMKM juga didukung untuk mengakses kredit perbankan sebagaimana ditargetkan Presiden Jokowi agar 30 persen dari total kredit perbankan disalurkan kepada UMKM pada 2024.

Kemenkop UKM juga telah mengurasi produk UMKM yang akan ditampilkan dalam pameran-pameran pemerintah dengan berbagai tema, termasuk dengan tema ekonomi berkelanjutan.

"Kita juga meningkatkan kapasitas UMKM yang kita berikan melalui pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM. Di antaranya pelatihan prosedur dan standar ekspor, pelatihan vokasional, pengemasan, dan display produk UMKM," katanya.

Pelatihan digital marketing, pemahaman mengenai kekayaan intelektual, dan pendaftaran paten juga diberikan kepada UMKM agar produk mereka yang telah terdaftar sebagai hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dapat bernilai tambah tinggi.

Sementara untuk mendorong transformasi digital UMKM, Kemenkop UKM mengembangkan produk UMKM berbasis digital, link and match antara UMKM dan penyedia solusi teknologi digital, pendampingan akses pembiayaan berbasis digital bagi UMKM, serta pendampingan ekspor melalui market place dan e-commerce.

"Database tunggal UMKM terpadu juga dikembangkan. Ini sangat penting agar UMKM bisa terdaya dan terprogram dengan baik, dan agar tidak hanya satu UMKM yang mengikuti berbagai program pemerintah," katanya.

Baca juga: KemenkopUKM optimis 30 juta UMKM bakal "go digital" tahun 2024
Baca juga: Kemenkop: Pandemi COVID-19 mendorong transformasi digital UMKM
Baca juga: Kemenkop catat 18,5 juta UMKM telah lakukan transformasi digital

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022