Jakarta (ANTARA News) - Tim Gigantic River Cave Expedition 2011 Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran dan Yayasan Palawa Indonesia, berencana akan memberikan nama Palawa Tunnel di jeram yang dilalui di Gua Khoun Xe, Provinsi Khammouane, Laos.
Anggota tim ekspedisi, Dayat, melalui siaran pers di Jakarta, Minggu, menyebutkan di sepanjang lorong gua tersebut, terdapat empat jeram yang panjangnya berukuran antara 50 meter sampai 80 meter.
"Paling tidak ada empat titik jeram di sepanjang sungai bawah tanah Gua Khon Xe, soal pemberian nama itu, nanti akan diputuskan oleh tim melalui rapat evaluasi harian," katanya.
Disebutkan, selama ekspedisi, tim mengawali dengan melawan arus yang cukup kencang dari mulut gua sampai ujung gua sembari melakukan pendokumentasian dan pengambilan foto.
Sedangkan untuk ornamen gua sendiri, kata dia, tim belum menemukan temuan baru dan hampir sama dengan yang ada di tanah air hanya ukurannya terbilang "raksasa" seperti stalagmit yang berukuran antara 50 meter sampai 100 meter.
Kemudian, "gordam" yang sebesar kolam renang dan di tengahnya ada air mancur, flowstone, dan makro gordam. Serta tim juga mencapai "katedral" atau chamber yang mirip seperti di dalam katedral. Sebagian ekspedisi ini memang sangat terkait dengan aspek speleologi.
Sedangkan untuk biota gua sendiri, disebutkan tim menemukan cacing dan ikan. "Ukuran ikannya sebesar paha orang dewasa," katanya.
Sementara itu, kegiatan ekspedisi pada hari keempat, yakni menyelesaikan pengambilan dokumentasi dan foto serta mengekplore sejumlah lorong guna menemukan adanya ornamen baru yang bisa dipublikasikan.
Seperti diketahui, Tim ekspedisi yang terdiri dari 20 orang dan tiga diantaranya bekerja untuk pengambilan gambar atau pendokumentasian serta fotografi melakukan penelusuran yang berlangsung sejak 9 Desember 2011 sampai 14 Desember 2011.
Daya tarik dari gua yang termasuk terbesar di dunia itu, karena memiliki sungai di bawah tanah yang lebarnya mencapai sekitar 100 meter dengan panjang sekitar delapan kilometer dan debet air sekitar 600 meter kubik serta tinggi dinding gua sekitar 120 meter.
Memang gua tersebut pertama kali ditelusuri penjelajah gua Perancis pada 1905 setelah itu terlupakan kemudian pada 1995, tim Perancis yang berbeda melakukan penelusuran.
Pada 2005, penjelajah gua dari Amerika Serikat melakukan penelusuran dan pemetaan gua tersebut yang dilanjutkan pada 2010 dengan beberapa pendokumentasian.
Namun hal tetap tersebut tetap menjadi tantangan bagi tim ekspedisi untuk melakukan penelusuran sekaligus pendokumentasian hingga dapat dikatakan tim PMPA Palawa Unpad dan Yayasan Palawa Indonesia merupakan tim yang pertama kali dari kawasan Asia yang memasuki gua tersebut.
Di bagian lain, tim bertemu dengan rombongan dari Malaysia dan Singapura yang dikawal oleh Green Discovery, namun perilakunya tidak mencerminkan sebagai pecinta alam dengan membabat seenaknya pohon di areal sekitarnya seperti pohon talas raksasa yang seukuran manusa Asia dewasa.
Tim Malaysia dan Singapura itu misinya menyusuri Sungai Mekhong termasuk anak-anak sungai dan mereka membuka posko di laguna entrance gua. (R021)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011