... perompakan terhadap ketiga korban WNI itu dilakukan sekelompok orang bersenjata api di sekitar perairan Selat Malaka...Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Tim medis RSUD Bengkalis, Riau, telah mengeluarkan tiga proyektil amunisi senjata api dari tubuh ketiga nelayan warga setempat yang menjadi korban perompakan, yang terjadi pada Kamis (8/12).
"Tim medis sudah berhasil mengangkat tiga proyektil dari tubuh ketiga korban perompakan. Saat ini proyektil tersebut menjadi barang bukti dan dasar kami untuk dilakukannya penyelidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkalis, Ajun Komisaris Polisi Arief Fajar, di Pekanbaru, Minggu.
Tiga proyektil tersebut, kata Fajar, berhasil dikeluarkan dari tubuh korban; masing-masing Cokhau, (37/laki-laki) dan Madi, (23/laki-laki), warga Kecamatan Rupat Utara serta Andi, (21/laki-laki), warga Desa Kelapati, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, pada sekitar pukul 05.00 WIB Minggu.
"Siang ini juga, rencananya kami akan mengambil keterangan ketiga korban untuk menentukan modus operandi pelaku perompakan. Namun masih harus melihat kondisi kesehatan mereka," ujarnya.
Ditanya mengenai upaya penyelidikan kasus, AKP Arief Fajar mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian perairan setempat. "Seiring pengambilan keterangan dari ketiga korban, kami juga telah melakukan pengontrolan secara rutin di wilayah perairan dan sisi darat," katanya.
Menurut dia, belum dapat dipastikan apakah pelaku perompakan merupakan warga asing atau warga Indonesia. "Intinya, semua kemungkinan dan dugaan masih belum dapat dipastikan," kata Fajar.
Aksi perompakan terhadap ketiga korban WNI itu dilakukan sekelompok orang bersenjata api di sekitar perairan Selat Malaka. Kawanan perompak membawa kabur satu unit kapal pompong dengan cara melukai tiga warga asal Kabupaten Bengkalis.
Ketiga korban tersebut merupakan nelayan yang tengah mencari ikan di sekitar perbatasan. Namun naas, pada Kamis (8/12) sekitar pukul 17.00 WIB, mereka didatangi sekelompok orang bersenjata yang merampok kapal pompong yang ditumpangi. (KR-FZR)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011