Kepala kantor PT Freeport Indonesia perwakilan kota Jayapura, Frans Maniagasi saat menutup lomba foto bertema pendidikan dan Kesehatan yang mereka gelar bekerja sama dengan komunitas wartawan Jayapura, Sabtu malam mengatakan, belakangan ini perusahaan tambang emas terbesar dunia itu, memang sedang digoncang persoalan yang cukup pelik.
Dan yang hingga kini masih belum selesai secara penuh, adalah persoalan mogok karyawannya, serta serangkaian aksi penembakan kelompok tak dikenal, dalam area perusahaan mereka.
"Permasalahan yang terjadi dalam tubuh PT Freeport saat ini, adalah bentuk tantangan demi kemajuan yang lebih baik kedepannya. Kami banyak belajar dan terus berbenah dari sejumlah persoalan itu. Tentunya dengan mendengar berbagai masukan semua pihak, mulai dari masyarakat sipil hingga jurnalis," ujar Frans Maniagasi.
Dia menambahkan, manajemen perusahaan raksasa yang bermarkas di Amerika Serikat itu, selalu berusaha untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi saat ini dan kedepannya, dengan cara yang bermartabat, tanpa merugikan apalagi merugikan pihak manapun. Karena PT Freeport Indonesia ingin yang terbaik bagi seluruh masyarakat Nusantara, terutama Papua.
"Tentu bukan selalu merupakan hal yang mudah, dalam menyelesaiakan sebuah persoalan. Namun, manajemen PT Freeport Indonesia, selalu menempuh cara yang bermartabat dan terbaik tanpa keinginan merugikan salah satu pihak. Itu prinsip yang selalu dipegang perusahaan," papar Frans Maniagasi.
Dalam kesempatan tersebut, Frans Maniagasi yang juga dikenal gemar menulis opini di sejumlah media cetak local dan nasional berharap, semua pihak yang ada di Indonesia dan Papua pada khususnya, untuk terus memberikan masukan yang baik, dan tak segan mengkritik PT Freeport Indonesia.
"Tanpa adanya saran dan kritik, maka tak pernah kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan yang dimiliki," paparnya. (MBK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011