Jakarta (ANTARA News) - Penurunan harga saham-saham yang telah terjadi selama lima hari berturut-turut pada pekan lalu diharapkan dapat berhenti, seiring berkembangnya sentimen positif dari penguatan rupiah dan penurunan harga minyak, demikian analisa teknikal PT Danareksa Sekuritas di Jakarta, Senin. Sentimen positif itu diharapkan memberikan dorongan baru untuk IHSG (indeks harga saham gabungan) naik kembali ke resistance level di 1,227. Walaupun Fed akan menaikkan suku bunga, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) tetap dan bila mungkin diturunkan, membuat investor berpikir lagi untuk mulai membeli saham. Saham-saham yang layak diperhatikan, yaitu saham INCO. Kenaikan fantastis ke titik tertinggi dalam lima bulan pada Rp15.800 masih dapat berlanjut hingga 16.300, tetapi tetap hati-hati karena di level tersebut RSI sangat overbought (kelebihan jual). Saham Bank Mandiri (BMRI) perlu diperhatikan penurunan harganya, karena ada berita mengenai kesulitan UFS mendapat pinjaman untuk membayar Kiani, meski kelihatannya belum tercermin sepenuhnya. Penurunan itu masih dapat berlanjut hingga price gap di Rp1.500. Secara teknikal, ada peluang beli BMRI karena di level tersebut RSI sudah sangat oversold untuk mendorong penguatan (rebound) kembali ke Rp1.700. Saham ANTM, yang memiliki rekor keuntungan selama tiga tahun terakhir, juga diharapkan dapat terjadi tahun ini bisa mendorong saham ini hingga resistance di Rp4.350. Saham ISAT, menurut analis teknikal, tampaknya level psikologis 5.000 masih bertahan, yang berarti bahwa garis tren naik yang baru akan terbentuk. Kemungkinan akan terjadi technical rebound (penguatan teknikal) ke garis tren naik sebelumnya yang telah pecah dan sekarang menjadi resistance di Rp5.350.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006