Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengemukakan, baru akan membahas integrasi pasar modal di wilayah Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN Linkage) pada akhir 2013.
"Kalau kita lihat dasarnya adalah Asean Community 2015 yang mana negara ASEAN mencoba untuk membuat integrasi, selama ini paling kuat digagas adalah bursa dari negara ASEAN," ujar Ketua Bapepam-LK, Nurhaida, saat Media Workshop di Cisarua, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menimpali, "Dari awal kita belum menargetkan kapan, walaupun Singapura, Malaysia, Thailand menargetkan terbentuk pada 2012-2013. Bagi kita, Indonesia akan memulai memikirkan itu pada akhir 2013, jadi 2013 baru melakukan planning."
ASEAN Linkage merupakan sistem perdagangan saham secara elektronik antar-anggota perhimpunan negara-negara Asia Tenggara.
Ia mengemukakan, ada beberapa sistem yang harus disiapkan terlebih dahulu untuk dapat bergabung di ASEAN Linkage, selain itu pihak Bapepam-LK beserta otoritas Bursa juga akan memberi pengetahuan kepada Anggota Bursa (AB) dan investor domestik agar dapat bersaing dari negara lain.
"Kita tengah menyiapkan straight through processing (STP) yang ditujukan untuk transaksi perdagangan lebih efisien, lalu Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), dan penyatuan data perdagangan (data warehouse). Jika hal itu sudah berjalan baik, maka kita menganggap AB kita dapat bersaing dengan negara lain dan juga investor," katanya.
Dijelaskannya, STP merupakan fasilitas yang menghubungkan sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan (The Central Depository and Book Entry Settlement System/C-BEST) dan sistem back office Pemegang Rekening KSEI secara host to host connection.
"Sistem STP berjalan, maka pada saat integrasi kita lebih siap tentunya," katanya.
Ia mengatakan, peraturan pasar modal dari masing-masing negara ASEAN yang berbeda-beda merupakan salah satu kendala dalam mewujudkan ASEAN Linkage.
"Negara-negara yang sudah siap saja masih ada keraguan apakah ASEAN Linkage bisa jalan atau tidak, maka itu pada akhir 2013 nanti Indonesia baru akan mulai memantau perkembangan pasar modal di Asean dan memutuskan apakah akan masuk ke dalam ASEAN Linkage atau tidak," ujarnya.
Dalam ASEAN Linkage, kata Nurhaida, dimungkinkan akan adanya penawaran saham lintas negara (cross border offering) nantinya.
"Cross border offering memang masih dalam proses lebih lanjut. Jika disepakati maka syarat-syarat perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO), maka mesti disamakan. Saat ini peraturan masing-masing negara masih berbeda," ujarnya.
Nurhaida menyatakan, sebelum menjadi anggota ASEAN Linkage, pihak Bapepam-LK juga akan membentuk lembaga penjamin dana nasabah (investor protection fund/IPF).
"Dengan adanya IPF, kita mempunyai proteksi yang memadai dan investor akan merasa nyaman dalam berinvestasi, mudah-mudahan selesai di 2012," ujarnya.
Ia menegaskan, bersatunya pasar modal ASEAN itu diharapkan dapat memberi keuntungan bersama dari masingmasing negara yang menjadi anggota ASEAN Linkage.
"Satu hal yang ingin kita tekankan dalam bersatunya pasar modal ASEAN yakni muncul `benefit` bersama. Jangan satu untung, tetapi yang lain tidak," demikian Nurhaida. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011