Dalam video itu Robert Levinson, yang terlihat kurus kering, meminta bantuan pemerintah AS untuk menjawab permintaan kelompok yang menahannya selama tiga setengah tahun, namun ia tidak mengidentikasi para penculik itu, lapor Reuters.
Putra dan istri Levinson hari Jumat memasang sebuah pesan video yang meminta penculik menjelaskan apa tuntutan mereka bagi pembebasan sandera tersebut.
Pada Maret, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan, AS melihat indikasi bahwa Levinson ditahan di kawasan Asia baratdaya, dan ia meminta Iran memberikan informasi mengenai mantan agen FBI itu.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Jumat, FBI menangani kasus itu, dan berharap penyiaran video tersebut bisa mendorong petunjuk-petunjuk baru.
"Kami telah berbagi informasi yang berkaitan yang kami miliki mengenai kasus ini dengan sejumlah pemerintah untuk mengetahui apa yang bisa kami lakukan," kata juru bicara kementerian itu Victoria Nuland pada jumpa pers.
"Jelas kami berharap penuh bahwa ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut," tambahnya.
Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran tak lama setelah Revolusi Islam Iran pada 1979 dan kedua negara itu semakin berselisih terkait dengan berbagai masalah.
Militer Iran pada Minggu menyatakan menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak AS di Iran timur, dan insiden itu semakin membuat tegang kedua negara itu.
Dalam video itu Levinson mengatakan, ia dirawat dengan baik namun "saya tidak dalam keadaan sangat sehat. Saya kehabisan obat diabetes".
David, salah seorang putra Levinson, mengatakan, video itu "melegakan bagi keluarga karena menunjukkan kepada kami bahwa ayah saya masih hidup dan ia tampak sehat".
"Ibu saya menerima pesan anda," kata David kepada penculik. "Tolong katakan kepada kami apa tuntutan anda agar kami bisa membawa pulang ayah saya dengan selamat. Terima kasih telah merawat ayah saya dan terus memberinya peratawan medis yang dibutuhkannya sehingga ia tetap hidup."
Levinson hilang pada 2007 ketika sedang dalam perjalanan bisnis ke pulau Kish, Iran. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011