Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing perbankan, akan melanjutkan kebijakan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan meningkatkan penegakan ketentuan di Rencana Bisnis Bank (RBB).
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution usai acara "Bankers Dinner" di Jakarta, Jumat malam, mengatakan bahwa BI akan mewajibkan RBB mencantumkan target-target peningkatan efisiensi dan penurunan suku bunga kredit pada level yang wajar.
"Nanti RBB-nya akan kita bahas. Kita minta mencantumkan target-target peningkatan efisiensi dan penurunan suku bunga kreditnya," kata Darmin.
Sementara dalam pidatonya di "Bankers Dinner", Darmin mengatakan, terkait pengalihan pengaturan bank ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI akan tetap mengawal industri perbankan dengan penerapan fungsi stabilitas sistem keuangan.
"Untuk kepentingan ini BI akan melakukan `surveilance` baik kepada bank dan nonbank. Pemeriksaan kepada bank dalam rangka makro prudensial mengawal berfungsinya intermediasi secara efisien serta berkoordinasi dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis," katanya.
Menurutnya, fungsi dan tugas BI terkait stabilitas sistem keuangan dan mengawal terciptanya efisiensi di industri perbankan ini menjadi bagian penting dalam amandemen UU BI yang telah menjadi agenda prolegnas 2012.
Dalam kesempatan itu, Darmin juga mempertanyakan tingginya suku bunga deposito perbankan di Indonesia yang berada di atas rata-rata inflasi, padahal hampir di semua negara lain, bunga deposito berada di bawah inflasi.
"Di Indonesia paradigma bahwa angka deposito di atas inflasi itu sangat kuat karena kekhawatiran dana akan lari, tetapi mau lari kemana karena bunga di luar justru lebih rendah," katanya.
Menurutnya, upaya mengubah kebiasaan itu sangat susah dan membutuhkan waktu panjang untuk menurunkan bunga deposito di bawah inflasi.
Sementara itu, Dirut BCA Jahja Setiaatmaja mengatakan, pihaknya akan mengusahakan agar bunga deposito bisa diturunkan di bawah inflasi sehingga bunga kredit juga bisa lebih rendah.
"Kita akan coba turunkan, meski saat ini sudah rendah, Tetapi itu tergantung suplai dan demand di pasar, kalau loan growth tinggi bank akan cari dana dari masyarakat untuk tambahan likuiditas, apalagi kalau bank itu tidak banyak memiliki dana tabungan, tentu dia akan menariknya lewat deposito," katanya.
(T.D012/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011