“Kalau saya lihat belum rezeki lah, dan saya bersyukur kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung dan mendoakan. Terima kasih banyak,” kata Zohri usai lomba.
“Atas kejuaraannya belum bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia, tetapi harapan saya semoga masyarakat Indonesia tetap mendoakan saya hari Rabu besok 100 meter.”
Zohri dan tim berada pada posisi keempat dengan catatan waktu 39,65 detik, sedikit lebih lambat dari peraih perunggu Singapura yang bercatatan waktu 39,44 detik.
Baca juga: Tim golf putra melaju ke semifinal setelah kalahkan Filipina 3-0
Medali emas direbut oleh Thailand dengan catatan waktu 38,58 detik, sementara Malaysia meraih medali perunggu setelah menorehkan waktu 39,09 detik.
Sprinter asal Nusa Tenggara Barat itu mengaku jarang berlatih dalam nomor estafet karena sedang cedera.
“Sebulan enggak pernah turun ke lapangan terus terapi terapi, cuma dua kali kayaknya latihan estafet,” ucap Zohri.
Zohri sempat mengalami cedera hamstring saat turun dalam Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Stark Arena, Belgrade, Serbia pada 18-20 Maret. Namun, saat ini kondisinya telah membaik dan siap turun dalam nomor 100meter putra.
"Insya Allah medali emas. Saya sih enggak berpikiran jadi beban apa enggak ya, saya fokus saja dengan kemampuan saya sendiri,” pungkas Zohri.
Baca juga: Pesilat Indonesia Ronaldo Neno gagal sabet emas
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022