Depok (ANTARA News) - Ketua Kelompok Tani Wijaya Tani, Mubbin Usman berhasil meriah penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2011 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ya bangga bisa dapat penghargaan dari Presiden," kata Mubbin dengan logat Depok, di kebun Belimbing miliknya di Depok, Jawa Barat, Jumat.
Mubbin mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kategori pengguna kreatif teknologi ketahanan pangan bidang agribisnis hortikultura.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan dalam bidang pertanian merupakan bentuk kecintaannya pada pembibitan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. "Bibit yang saya silang itu dari seluruh Indonesia dan saat ini hasil penyilangan juga sudah menyebar ke seluruh Indonesia," katanya.
Dia mengatakan, selain penyilangan bibit, juga melakukan penangkaran buah, transfer teknologi penyilangan dan penangkaran budi daya buah-buahan. Kemudian pelepasan varietas Belimbing Dewa, Kecapi Ratujaya, Jambu biji Mega Merah dan Jambu biji varietas Wijaya Merah.
Ia menjelaskan, ada 150 varietas bibit unggul yang sudah dihasilkan dan bibit itu sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Untuk menciptakan bibit unggul perlu ketekunan agar hasilnya dapat maksimal.
Menurut dia, usaha bibitnya dimulai tahun 1958, yang berawal dari menanam belimbing di bantaran Sungai Ciliwung. Pada 1980 usahanya berkembang dan memiliki lahan sendiri. Atas keuletannya itu, Mubbin meraih tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI tahun 2005.
Mubbin juga telah memiliki sawah di Karawang seluas 10 hektar dan juga bengkel mobil di Margonda.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma`il mengatakan, apa yang dicapai Mubbin merupakan kebanggaan bagi warga Depok. "Prestasi ini membuat bangga warga Depok," katanya.
Ia mengatakan, banyak bibit unggul buah-buhan yang dihasilkan Mubbin salah satunya adalah jeruk hijau manis (jonis) menjadi ikon kedua Kota Depok selain Belimbing Dewa.
"Kita bisa memanfaatkan lahan untuk menanam jonis yang dapat menambah penghasilan keluarga," katanya. (T.F006/S023)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011