Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Wahyuni Refi mengatakan, kader PAN di berbagai daerah mendesak agar DPP PAN secepatnya menetapkan ketua umum partai tersebut, Hatta Rajasa, sebagai bakal calon presiden pada pemilu presiden 2014.
"Pertimbangannya, Pak Hatta Rajasa adalah figur yang paling layak untuk diusung sebagai calon presiden," kata Wahyuni Refi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Hatta Rajasa adalah figur yang paling lengkap memiliki modal politik, modal sosial, dan pengalaman di birokrasi.
DPP PAN, kata dia, diharapkan akan mendengar dan menindaklanjuti aspirasi dan desakan yang berkembang pada kader-kader di berbagai daerah.
"Saya optimis, Pak Hatta menyadari kuatnya dorongan dari kader-kader daerah," kata Wahyuni.
Mantan Sekjen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) periode 2002-2005 juga menyadari, sebelum menyatakan bersedia, Hatta Rajasa akan melihat dan menguji terlebih dahulu komitmen dari kadernya.
Desakan dan dukungan dari kader PAN di daerah, kata dia, tidak cukup jika tidak diikuti dengan kerja keras yang mengarah pada pemenangan pada pemilu presiden 2014.
"Kami menyadari, sebelum Pak Hatta memberikan jawaban tentu akan melihat hasil evaluasi kerja-kerja DPW dan DPD PAN di berbagai daerah," katanya.
Menurut dia, salah satu pertimbangannya adalah bagaimana peningkatan suara PAN di daerah dalam pilkada, apakah benar kader-kader daerah sudah bekerja serius membesarkan partai.
Ia menambahkan, dari evaluasi pada pelaksanaan rapat kerja nasional (Rakernas) di Pekan Raya Jakarta, pada 9-10 Desember 2011, akan ada gambaran bagaimana PAN ke depan yang menargetkan perolehan suara dua digit pada pemilu legislatif 2014.
"Dengan perolehan suara dua digit, maka PAN bisa mengusung Pak Hatta Rajasa sebagai calon presiden pada 2014," kata Wahyuni.
PAN melaksanakan silaturahim nasional (Silatnas) dan Rakernas di Arena Pekan Raya Jakarta, pada 9-10 Desember 2011 yang diikuti sekitar 5.000 kader PAN dari seluruh daerah di Indonesia.
(T.R024/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011