Ini menunjukkan buruk dan bobroknya sistem birokrasi di Indonesia"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai rekening gendut pegawai negeri sipil (PNS) muda yang ditemukan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) adalah tamparan bagi pemerintah bahwa sistem birokrasi masih bobrok.
"Rekening gendut para PNS muda tersebut menjadi tamparan bagi pemerintah. Ini menunjukkan buruk dan bobroknya sistem birokrasi di Indonesia," Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Ade Irawan di Jakarta, Jumat.
Ade menilai birokrasi di Indonesia sudah dijadikan mesin pencari uang dengan cara melegalkan praktik-praktik ilegal.
Ia mencontohkan kasus Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Wisma Atlet yang di dalamnya ada kesepakatan-kesepakatan praktik korupsi yang bermula dari unsur birokrasi di tingkat bawah sebelum ke tingkat atasnya.
"Mungkin saja berlaku pada PNS muda yang memiliki rekening gendut ini," ujarnya.
Menurut dia, jika rekening gendut tersebut benar adalah uang haram, maka para PNS muda koruptif tidak mungkin bekerja sendirian karena sistem kerja irokrasi pemerintah adalah hirarkis sehingga mungkin diketahui atasannya.
Ade menilai, reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah hanya berkutat pada masalah-masalah teknis dan belum menyentuh masalah-masalah lebih subtansial.
Ia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya berhenti mengusut pemilik rekening gendut itu, tetapi juga membongkar pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut, termasuk para senior dan atasannya.(*)
S037/E011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011