Jakarta (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyuplai atau "energize" listrik sebesar 2.500.000 VA untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bus TransJakarta di pool PT Mayasari Bakti.
"Pool ini akan menjadi 'charging station' bagi 30 unit bus listrik TransJakarta yang sekaligus menjadikan SPKLU di pool bus ini merupakan yang pertama di Indonesia," General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Transjakarta-Switch Mobility tandatangani MoU hadirkan bus listrik
Hal ini, tidak terlepas dari rencana Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT TransJakarta seperti disebutkan oleh Kepala Divisi Teknik Armada PT TransJakarta Erawan Hermansyah, mengoperasionalkan 10 ribu bus listrik di Jakarta yang realisasinya sudah dilakukan secara bertahap pada 2030.
Atas rencana hal tersebut, Doddy mengatakan bahwa PLN siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan siap memastikan tersedianya pasokan listrik maupun model bisnis kerja sama.
"Di mana pun SPKLU-nya listriknya pakai PLN, pasokan listrik di Jakarta cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi listrik, termasuk untuk pendirian SPKLU ataupun home charging bagi pemilik kendaraan listrik pribadi. Beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 5.351 MW dan masih ada cadangan daya 2.700 MW dari total daya mampu PLN Jakarta, jadi secara pasokan masih aman sekali," tuturnya.
Suplai listrik sebesar 2.500.000 VA untuk SPKLU milik PT Mayasari Bakti yang dimulai pada Sabtu (14/5), tambah Doddy, merupakan bentuk dukungan dari PLN kepada PT Mayasari Bakti dan juga PT TransJakarta untuk beralih dari moda transportasi berbahan bakar minyak dan gas bumi ke moda transportasi listrik sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon dan juga mengurangi penggunaan sumber energi tidak terbarukan.
Lebih lanjut, Doddy menyampaikan komitmen dalam mendukung PT Mayasari Bakti dan PT TransJakarta untuk mencapai cita-cita kita bersama dalam upaya menyelamatkan bumi melalui penggunaan moda transportasi listrik.
"Hal ini sejalan dengan Pemprov DKI Jakarta Langit Biru untuk mendukung terciptanya udara bersih di Jakarta. Selain itu, ini juga merupakan bentuk dukungan dan komitmen kami agar Indonesia dapat mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060," ucap Doddy.
Baca juga: Setelah BYD, TransJakarta jajaki penggunaan bus dari empat negara
Direktur Holding PT Mayasari Bakti Andy Oetario Putro, selaku operator bus TransJakarta menyambut baik layanan penyambungan PLN yang cepat mengingat bus listrik ini ke depannya akan menjadi moda transportasi pilihan yang baru.
"Terima kasih, pelayanan PLN sangat cepat untuk penyediaan listrik bagi charging station bus listrik kami. Bus listrik ini ke depannya akan menjadi moda transportasi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga harapan kami ke depan tetap bisa berkolaborasi baik dengan PLN," tutur Andy.
Untuk SPKLU milik PLN, PLN UID Jakarta Raya telah mendirikan 26 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 18 lokasi. Dua di antaranya merupakan SPKLU dengan sistem kemitraan (partnership).
Tahun ini, PLN UID Jakarta Raya menargetkan pengoperasian tujuh SPKLU tambahan. PLN membuka peluang bagi swasta untuk menjalin kemitraan dalam penyediaan SPKLU.
Bagi pelanggan yang ingin mendirikan SPKLU, baik yang dimiliki oleh badan usaha maupun yang dikelola bersama oleh PLN, dapat menghubungi PLN atau mengakses laman https://layanan.pln.co.id/mitra-bisnis-spklu.
Adapun jika badan usaha sudah memiliki SPKLU dan akan digunakan untuk operasional charging station internal badan usaha, pelanggan dapat melakukan pemasangan baru listrik di kantor PLN terdekat atau melalui aplikasi PLN Mobile.
Baca juga: Pemakaian listrik sektor bisnis di DKI Januari-Maret naik 8,7 persen
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022