Jakarta (ANTARA) - Balon udara yang dikembangkan secara mandiri oleh China dan dirancang untuk melakukan pengamatan atmosfer telah mencapai rekor ketinggian 9.032 meter di Daerah Otonom Tibet pada Minggu (15/5).
Balon udara yang dinamakan "Jimu No 1" tipe III itu dikembangkan oleh Institut Penelitian Informasi Kedirgantaraan (Aerospace Information Research Institute), yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Memiliki volume 9.060 meter kubik, wahana udara tersebut dapat mengumpulkan data di ketinggian, yang digunakan untuk melacak siklus air regional dan memantau perubahan komposisi atmosfer.
Proyek ini merupakan bagian dari survei penelitian ilmiah kedua China di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dan dilakukan oleh 64 ilmuwan dari beberapa lembaga penelitian China.
Balon udara tersebut diharapkan dapat memberikan data penting tentang sumber air di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, serta membantu mengatasi efek berantai dari siklus air, ekologi, dan aktivitas manusia di tengah perubahan iklim.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022