"Untuk Natal, kita siap menciptakan kondisi aman untuk masyarakat, karena itu kita akan `back up` (dukung) kewilayahan, kalau ada yang butuh, maka personel akan kita geser kemana saja," kata Kasat Brimob Polda Jatim Kombes Pol drs Mashudi di Mapolda Jatim, Jumat.
Di sela-sela penutupan Latihan Peningkatan Kemampuan Jibom (penjinakan bom) dan Wanteror (perlawanan teror) yang dilakukan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Eddi Sumantri, ia menjelaskan pihaknya memiliki 2.000-an personel Brimob yang tersebar di seluruh Jatim.
"Kali ini kita latih sekitar 300-an personel dengan tema jibom dan wanteror, tapi kami rutin mengadakan latihan yakni empat kali dalam setahun. Untuk Februari mendatang, kita akan menggelar latihan lapangan Brimob," katanya.
Ditanya kemungkinan latihan jibom dan wanteror dilakukan untuk antisipasi teror untuk "tujuh kota" pada Natal 2011, termasuk Surabaya, ia mengaku tidak tahu. "Kita belum tahu itu, tapi kita selalu antisipasi berbagai kemungkinan," katanya.
Senada dengan itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Rachmat Mulyana mengaku kemungkinan ancaman teror Natal pada tujuh kota itu sebenarnya didasarkan pada analisa pasca-penangkapan pelaku teror di Cirebon.
"Itu analisa saja, mudah-mudahan analisa itu salah, tapi Brimob akan terus menggelar latihan dan juga siap melakukan antisipasi terhadap segala bentuk teror," katanya.
Apalagi, katanya, Natal merupakan momentum yang berskala nasional seperti halnya Idul Fitri dan Tahun Baru, sehingga terjadi peningkatan mobilitas penduduk yang rawan dengan ancaman stabilitas.
"Untuk Natal dan Tahun Baru, kita akan `all out` mulai dari Polda hingga satuan kewilayahan, termasuk kawasan perbatasan provinsi yang cukup padat menjadi arus perlintasan masyarakat," katanya.
Ia menambahkan situasi keamanan di Jatim hingga kini cukup kondusif, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalankan aktivitas keseharian seperti biasanya.
"Situasi cukup kondusif, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir, tapi tetap waspadai lingkungan sekitar. Kalau ada hal-hal yang aneh, laporkan segera ke aparat kepolisian terdekat," katanya.
Dalam penutupan latihan itu, sejumlah personel Brimob yang tergabung dalam "Crisis Response Team" (CRT) menampilkan simulasi penyanderaan dan penjinakan bom dari jarak jauh. (E011/F002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011