London (ANTARA News) - Seorang doktor teologi asal Swiss, mantan aktivis dari LSM Mission 21 Dr Theol h.c. Marie-Claire Barth, menyampaikan presentasinya mengenai "Protestant Theology in Indonesia" di Basel, Swiss.
Atas jasanya mendedikasikan hidupnya bagi kemajuan masyarakat di Indonesia, khususnya untuk kemajuan gereja, Dr Barth menerima gelar doktor dari Fakultas Teologi, Universitas Basel, demikian keterangan KBRI Bern yang diterima ANTARA London, Jumat .
Dalam acara yang diorganisasikan departemen urusan perempuan dan gender dari Mission 21 ini, Dr. Barth menyoroti pentingnya peran perempuan dalam membangun komunikasi dan saling pengertian dalam masyarakat majemuk di Indonesia yang memiliki pluralisme budaya dan agama.
Dr Barth memberikan beberapa contoh kasus mengenai peran perempuan yang crucial terutama pada masa konflik, untuk menjembatani perbedaan antar kelompok masyarakat.
Menurutnya hal ini didorong peran perempuan sebagai ibu yang menginginkan masa depan yang cerah bagi anak-anaknya. Dr. Barth menegaskan pentingnya menjalankan Missio Dei, dimana setiap umat nasrani harus menjaga kehidupannya sebagai manusia di dalam perdamaian dan keadilan, sambil memelihara lingkungan hidup.
Dubes RI di Bern, yang diwakili Kuasa Usaha ad Interim, Taufiq Rodhy, menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan atas dedikasi Dr. Barth untuk kemajuan Indonesia.
Disampaikan pula penghargaan atas jasa Mission 21 di Indonesia, yang telah melakukan berbagai proyek kemanusiaan di Indonesia sejak beberapa puluh tahun yang lalu.
Program kegiatan Mission 21 di Indonesia antara lain penyediaan air bersih, proyek pendidikan dan pelatihan untuk pemuda dan masyarakat pedesaan serta membantu meningkatkan kesejahteraan dan swasembada masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Mission 21 menggalang dana untuk mendukung salah satu program di Indonesia yaitu mempromosikan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, "Interreligiose Zusammenarbeit fur den Frieden in Indonesien". (ZG/M019)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011