Saya mungkin bisa mengatakannya) setelah menyaksikan pertemuan kebijakan Mei dan lebih banyak data sekitar Juli dan Agustus.
Seoul (ANTARA) - Obligasi berjangka pemerintah Korea Selatan jatuh pada Senin pagi, setelah kepala bank sentral negara itu tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar dari biasanya dalam beberapa bulan mendatang untuk memerangi inflasi.
Kontrak Juni pada obligasi berjangka pemerintah tiga tahun yang paling likuid turun sebanyak 43 tick (pergerakan harga satu poin) sebelum memangkas kerugian sedikit untuk diperdagangkan 37 tick lebih rendah di 105,23 pada pukul 00.20 GMT.
"(Saya mungkin bisa mengatakannya) setelah menyaksikan pertemuan kebijakan Mei dan lebih banyak data sekitar Juli dan Agustus," kata Gubernur Bank Sentral Korea (BoK) Rhee Chang-yong ketika ditanya oleh wartawan apakah bank sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 26 Mei.
Bank Sentral Korea Selatan biasanya menaikkan atau memotong suku bunga acuan dalam 25 basis poin.
Baca juga: Saham Korsel jatuh, investor asing lepas saham dipicu obligasi AS
Pada pertemuan empat mata pertama mereka sejak menjabat bulan ini, Rhee dan Menteri Keuangan Choo Kyung-ho sepakat untuk meningkatkan koordinasi kebijakan dalam memerangi inflasi dan ketidakstabilan pasar keuangan, risiko terbesar yang dihadapi perekonomian saat ini.
Mereka juga sepakat bahwa risiko penurunan pertumbuhan di ekonomi terbesar keempat di Asia itu telah meningkat, pernyataan bersama dari kedua organisasi tersebut menambahkan.
Dua pembuat kebijakan ekonomi paling kuat di negara itu mengadakan pertemuan satu lawan satu pertama mereka pada Senin setelah menjabat bulan ini dan sebagai tindak lanjut dari kehadiran mereka pada pertemuan Jumat (13/5/2022) yang diselenggarakan oleh Presiden Yoon Suk-yeol.
Pernyataan itu tidak mengungkapkan komentar lebih lanjut tentang kelas atau indikator aset tertentu.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022