Jakarta (ANTARA) - Elon Musk mengaku mendapatkan surat peringatan dari tim kuasa hukum Twitter karena dituduh melanggar perjanjian kerahasiaan gara-gara akun bot.
"Tim kuasa hukum Twitter baru saja menghubungi untuk protes bahwa saya melanggar perjanjian kerahasiaan mereka. Hasil cek ukuran sampel bot rupanya 100!" cuit Musk, yang baru saja membeli Twitter.
Dikutip dari Reuters, Senin, kesepakatan senilai 44 miliar dolar untuk mengambil alih perusahaan Twitter "ditunda untuk sementara" sambil menunggu data lebih lanjut soal proporsi akun palsu yang mengikuti Elon Musk.
Baca juga: Sampai kapan Elon Musk jadi bos Tesla?
Tim Elon Musk akan mengadakan tes acak terhadap 100 pengikut untuk mengidentifikasi akun bot.
Keterangan ini diperoleh dari jawaban Musk untuk salah seorang pengguna Twitter, yang bertanya apa yang dia lakukan untuk menyaring pengikut akun bot.
Menurut Musk, dia mengambil sampel sebanyak 100 pengikut karena "itu lah yang dilakukan Twitter untuk menghitung <5 persen (cuitan) palsu/sampah/duplikasi".
Sang miliuner juga menyatakan dia belum pernah melihat analisis yang menunjukkan platform mikroblog tersebut memiliki akun palsu kurang dari 5 persen.
"Ada kemungkinan lebih dari 90 persen pengguna aktif harian," kata Musk.
Baca juga: Presiden Jokowi puji Elon Musk super jenius untuk urusan teknologi
Baca juga: Elon Musk jawab undangan Presiden Jokowi datang ke RI pada November
Baca juga: Presiden Jokowi bertemu Elon Musk di Space X
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022