Jakarta (ANTARA News) - "Usia bukan halangan untuk menjadi juara dan saya sudah membuktikannya. Ini berkat kedisiplinan saya untuk tidak minum minuman keras, serta merokok. Saya berlatih setiap hari," kata Juan Manuel Marquez (32) dari Meksiko setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pekan lalu (24/2). Selanjutnya, Marquez pada Sabtu (25/2) meneruskan perjalanannya ke kota Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, guna menantang petinju Indonesia Chrisjohn (22) selaku juara dunia tinju kelas bulu versi Badan Tinju Dunia (WBA) pada 4 Maret 2006. Petinju kelahiran Meksiko, 23 Agustus 1973 itu bernama lengkap Juan Manuel Marquez Mender. Ia menyatakan, perjalanannya selama 17 jam dari Meksiko dan singgah di Jepang itu tidak mempengaruhi fisiknya untuk melakukan pertandingan wajib melawan Chrisjohn yang mendapat sabuk juara dunia kelas bulu setelah dirinya menjatuhkan Derrick Gainner dalam pertandingan di Grand Rapida, Amerika Serikat (AS), 11 Januari 2003. "Saya hanya perlu menyesuaikan cuaca, karena di negara saya saat ini musim panas, sedangkan di Indonesia musim hujan. Tapi, itu hanya masalah waktu, dan mudah-mudahan bisa menyesuaikan dua atau tiga hari menjelang pertandingan," kata Marquez, yang mempunyai nama panggilan Dinamita.Ia memiliki catatan rekor bertanding naik ring 47 kali, sebanyak 44 kali menang --diantaranya 33 kali dimenangkan dengan TKO/KO-- dan dua kali kalah, serta sekali seri. Bapak dari dua putra yang semula dengan gaya tinju ortodoks dan beralih dengan gaya boxer untuk mengimbangi petinju kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Chrisjohn, itu belum memberikan kepastian bahwa dirinya akan mengambil sabuk yang disandang petinju Indonesia itu pada ronde keberapa dari 12 ronde yang akan diselesaikannya. Namun, ia yang terakhir naik ring 7 Mei 2005 melawan Victor Polo di Las Vegas, AS, mampu menang angka secara telak, sehingga berkeyakinan sabuk juara Chrisjohn dapat diraihnya. Untuk menyiapkan diri menghadapi Chrisjohn yang dikenalnya cukup tangguh, Marquez mengajak dokter pribadinya, Miguel Duren, dan juru masak Jaime Quiatana, selain pelatih Ignacio Beristain. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006