Jakarta (ANTARA News) - Dede Ardjuandri (4), warga Jl 20 Desember, Kampung Pinggir Rawa RT 005 RW 03, Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Minggu pagi meninggal dunia yang diduga akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ayah tirinya, Dovi Septa Randi (25). Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Edward Syah Pernong di Jakarta, Minggu, mengatakan, di tubuh korban ditemukan luka bakar di punggung, dahi dan dada kanan atas. "Hasil visum menunjukkan adanya adanya luka lama berupa lebam di jaringan otak dan paru-paru yang menyebabkan korban meninggal dunia," katanya. Hingga kini Dovi masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Metro Kalideres dengan tuduhan melanggar pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia namun tidak menutup kemungkinan dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Sebelum meninggal dunia Minggu pagi, Sabtu (25/2) malam, tersangka sempat menyiram korban dengan air kopi panas hanya karena korban menumpahkan sebagian minuman kopi yang hendak diminum. Sebelum menyiram air kopi, tersangka yang sejak dua bulan lalu menganggur sempat memanggil Dede beberapa kali itu namun panggilan itu tidak diindahkan. Begitu menemukan korban, tersangka menarik telinga kiri lalu air kopi disiramkan ke punggung korban. Karena korban menghindar maka, air kopi juga mengenai dahi dan dada atas. Dovi sempat memberi bedak di bagian punggung korban yang disiram air panas. Ibu korban, Erni (25) yang pulang dari bekerja di Apotik Century, Mal Daan Mogot menemukan korban dalam keadaan kejang-kejang. Dovi pun membawa anak tirinya ke Puskesmas Kalideres dengan dengan naik sepeda motor sekitar pukul 22.00 WIB. Karena kondisi korban yang kritis, petugas puskesmas merujuk korban ke RS Cengkareng hingga pukul 02.30 WIB Minggu dini hari. Karena ruang ICU RS Cengkareng penuh maka Dede dirujuk ke rumah sakit Sumber Waras dan RSUD Tangerang. Di RSUD Tangerang, petugas meminta uang muka biaya perawatan, namun karena tidak punya uang maka Dede dibawa pulang. Setiba di rumah, Dede kejang-kejang dan kondisinya terus memburuk hingga sekitar pukul 04.00 WIB menghembuskan napas terakhir. Sejak Agustus 2005, Dede ikut dengan pasangan Erni-Dovi yang menikah Januari 2005. Sebelumnya korban dia tinggal bersama neneknya di Indramayu. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006