Washington (ANTARA News/AFP) - Dokumen yang ditemukan di rumah tempat Osama bin Laden dibunuh di Pakistan pada Mei 2011 memperlihatkan bahwa dirinya tidak lagi memimpin Al-Qaeda, kata seorang ahli yang mengkaji bukti tersebut.
Ahli itu, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan bahwa ada 200 bukti --buku catatan, fail, komputer dan flash disk-- yang ditemukan oleh personel pasukan komando Amerika Serikat (AS) yang melancarkan serangan sehingga menewaskan Osama memperlihatkan "sudah cukup lama tidak berkuasa di Al Qaeda sejak terlibat dalam penanganan organisasinya dari hari-ke-hari".
"Kebanyakan tulisan yang kami temukan adalah kertas posisi umum, serta instruksi `Kita harus terus menyerang AS` atau `Dapatkah ash-Shabaab di Somalia dipercaya?" kata sumber tersebut kepada AFP, Rabu (7/12).
Selain itu, ia mengungkapkan, "Di satu buku catatan kecil yang berwarna biru dari Februari 2010 ia bertanya, apakah seorang anggota mesti dinaikkan posisinya, siapa yang mesti diangkat untuk mengganti anggota lain yang tewas dalam satu serangan pesawat tanpa awak. Namun, tak ada catatan mengenai penanganan operasi organisasi tersebut.".
Mengenai sepertiga barang yang disita adalah barang pribadi keluarga, termasuk upaya oleh salah seorang istrinya untuk mendapatkan suami buat putri mereka, kata sumber tersebut.
"Dalam setiap kejadian, karena alasan keamanan, ia hanya menerima pesan satu atau dua kali per bulan. Bagaimana orang bisa mengoperasikan satu jaringan dalam kondisi itu?" ahli tersebut mempertanyakan.
Personel Navy SEAL AS membunuh Osama bin Laden pada 2 Mei 2011 dalam satu serangan terhadap satu rumah di kota garnisun Pakistan, Abbottabad, di sebelah utara ibu kota negeri itu, Islamabad. AS kemudian memakamkan jenazah "otak serangan 11 September 2001" di AS tersebut di laut.
(Uu.C003/A011)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Yang mati tidak dapat di hidupan lagi