Fasilitas pelayanan kesehatan primer juga penting untuk memastikan akses perawatan bagi kelompok rentan agar bisa terpenuhi secara adil

Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendorong kesepakatan investasi Amerika Serikat (AS) pada pengembangan pelayanan sistem kesehatan di tingkat primer regional ASEAN.

"Hari ini saya ingin mengulangi tiga poin penting. Pertama, mendorong investasi di puskesmas sebagai pintu masuk ke seluruh sistem kesehatan. Kemajuan perawatan kesehatan primer sangat penting," kata Budi Gunadi Sadikin saat membuka Pertemuan Khusus ASEAN-AS di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Ahad.

Budi yang juga menjabat Ketua Menteri Kesehatan se-ASEAN mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat primer merupakan sarana promosi kesehatan yang harus diperkuat agar masyarakat dapat menerapkan gaya hidup sehat sehingga dapat menekan beban finansial negara dalam upaya pengobatan pasien.

Baca juga: Menkes se-ASEAN setuju bentuk ACPHEED untuk hadapi pandemi masa depan

Fasilitas pelayanan kesehatan primer juga penting untuk memastikan akses perawatan bagi kelompok rentan agar bisa terpenuhi secara adil, kata Budi menambahkan.

Ia juga mendorong dukungan pemerintah AS dalam pengembangan produksi vaksin, terapi dan alat diagnostik di regional ASEAN melalui peningkatan transfer teknologi serta peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan, terutama dari negara berpenghasilan tinggi ke setiap negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kerja sama lainnya adalah membangun kapasitas tenaga kesehatan. "Sekalipun semuanya sudah tertata dengan baik, tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tenaga kesehatan yang terlatih dan berkinerja baik," katanya.

Baca juga: Menkes sebut investigasi hepatitis berkembang cukup baik

Menteri Kesehatan se-ASEAN menyambut baik dukungan Amerika Serikat dalam upaya pemulihan dari pandemi di regional ASEAN yang telah direalisasikan dalam bentuk bantuan vaksin hingga pengembangan sistem koordinasi kedaruratan kesehatan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada AS atas dukungan hingga 40 juta dolar AS melalui US-ASEAN Health Futures pada KTT Oktober 2021 sebagai bentuk perhatian untuk mempercepat penelitian bersama, memperkuat kapasitas sistem kesehatan, dan mengembangkan generasi tenaga kesehatan berikutnya," katanya.

Pada ASEAN-US Special Summit di Washington DC 12-13 Mei 2021, kata Budi, Presiden Joe Biden berkomitmen memperkuat kemitraan dengan para Pemimpin ASEAN melalui pemberian bantuan lebih dari 116 juta dosis vaksin kepada negara-negara anggota ASEAN.

Baca juga: Menkes: Penyebaran hepatitis akut tidak seperti pandemi

Budi juga mengapresiasi dukungan AS atas inisiatif pengembangan ASEAN Public Health Emergency Coordination System (APHECS) dan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED). "AS telah meletakkan dasar bagi kesiapsiagaan regional dan respons terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat di masa depan," katanya.

Pertemuan khusus ASEAN-AS di Nusa Dua, Bali, kata Budi, menjadi momentum untuk berbagi pengalaman serta menyepakati kerja sama pengembangan rencana kerja selama tiga tahun.

"Saya percaya bahwa keahlian, pengetahuan, dan pengalaman AS akan bermanfaat bagi masa depan sektor kesehatan ASEAN," katanya.

Baca juga: Menkes: Suspek hepatitis akut di Indonesia ada 15 kasus

Baca juga: Menkes: 586 Puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022