Bojonegoro (ANTARA News) - Akibat hujan di wilayah selatan Kota Bojonegoro, Jatim, Minggu, sedikitnya 10 desa di Kecamatan Balen, Sukosewu dan Kapas, tergenang air luapan Kali Pacal, anak sungai Bengawan Solo. Banjir yang datang mendadak dengan ketinggian berkisar 0,50 meter di permukiman jalan tersebut nyaris menelan tiga korban. Mereka adalah Dian (13)dan Didik (12), penduduk Desa Kabunan Kecamatan Balen serta Yudha (13), penduduk Desa Kapas, Kecamatan kapas. Ketiga anak tersebut sempat terseret air bah sejauh satu kilometer dan masuk kolong jembatan dan ditemukan tersangkut rumpun bambu dalam kondisi pingsan. "Puluhan orang yang melihat tiga anak yang tenggelam tersebut berusaha menolong dan berhasil," kata Roni, penduduk Desa Kabunan Kecamatan Balen, kepada ANTARA, di lokasi kejadian. Sebelum air datang, ketiga pelajar SLTP di Bojonegoro itu bermain-main dengan pelepah batang pohon pisang di genangan air yang menenggelamkan lapangan sepak bola. Menurut warga, air genangan luapan Kali Pacal yang melintas ditanggul Kali Pacal yang jebol sebelum ini menggenangi sejumlah desa datangnya Minggu ( 26/2 ) dini hari pukul 04.00. Melubernya air Kali Pacal tersebut akibat hujan yang turun sejak Sabtu malam dengan derasnya di bagian selatan Kota Bojonegoro. Semula air yang datang masih belum merambah permukiman warga dan hanya sebatas menggenangi areal pertanian tanaman padi petani. Namun, beberapa jam setelah itu air datang dengan volume yang cukup banyak, sehingga ketika ketiga anak tersebut sedang bermain perahu pe;epah batang pohon pisang, terseret air dan masuk ke sungai kecil di Desa Kabunan. Menurut Roni, ketiganya tenggelam sehingga membuat panik sejumlah orang yang melihat kejadian itu, karena ketiganya terseret air dan masuk ke bawah jembatan yang ketinggian airnya persis di bibir jembatan. Beruntung bagi ketiganya, karena di Utara jembatan banyak pohon bambu, sehingga tubuh ketiganya tersangkut rumpun bambu dan berhasil diselamatkan. AKP Mustari, Kapolsek Balen, saat dikonfirmasi menyatakan, genangan air banjir Kali Pacal tersebut hanya lewat dan tidak terlalu membahayakan warga meskipun air melewati permukiman warga dan areal pertanian. "Ini hanya air lewat saja, setelah itu surut, dan tidak menimbulkan kerugian," kata AKP Mustari yang sedang memantau kondisi jembatan yang dilewati derasnya air.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006