Palu (ANTARA) - Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) harap Haul Pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) dan Festival Raodhah, yang merupakan kegiatan tahunan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, memberikan nilai tambah peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kemenparekraf sangat mengapresiasi pelaksanaan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah tahun 2022. Haul ke-54 menandakan bahwa hal ini memiliki akar sejarah yang kuat," ucap Direktur Industri Kreatif Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf Amin Abdullah dalam sambutannya pada seremonial penutupan Festival Raodhah, di Palu, Sabtu malam (14/5).
Haul Guru Tua memiliki akar sejarah religi yang kuat, sehingga, kata Amin Abdullah, dapat menjadi satu modal dalam optimalisasi pembangunan berkelanjutan, termasuk pembangunan ekonomi yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, sebut dia, Haul Guru Tua dan Festival Raodhah harus dikonsep dengan baik, dikembangkan sehingga tidak hanya berdampak pada penanaman nilai-nilai religius.
Melainkan, Haul Guru Tua juga harus berdampak langsung pada aspek sosial dan ekonomi.
Amin Abdullah yang merupakan putera daerah asal Kota Palu menceritakan, tahun lalu ia dan Anggota DPR daerah pemilihan Sulteng Sakinah Aljufri berdiskusi mengenai pelaksanaan kegiatan di Kota Palu, yang memberikan efek terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
"Kepada Ibu Sakinah saya menyampaikan, dan temanya kalau bisa kita membicarakan Haul Guru Tua Festival Raodhah dalam kaitannya mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Amin .
Kemenparekraf meyakini bahwa Haul Guru Tua dan Festival Raodhah yang setiap tahun dihadiri puluhan ribu umat Islam dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air, dapat menjadi penggerak pemulihan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Alhamdulillah tahun ini ada kemajuan, bagaimana Haul Guru Tua dan Festival Raodhah berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat," ujar Amin Abdullah.
Untuk lebih mengoptimalkan dampak Haul Guru Tua dan Festival Raodhah, ia menyarankan agar perlu adanya studi dampak ekonomi.
"Dari 50.000 umat Islam yang hadir dalam pelaksanaan Haul Guru Tua, perlu dilakukan studi kajian dampak, berapa uang yang berputar," sebutnya.
Sehingga dari situ, ujar dia, diikutkan dengan evaluasi pelaksanaan yang harus dilakukan setiap tahun, sehingga dapat diberikan masukan dan penguatan pada aspek-aspek tertentu, dalam rangka optimalisasi dampak kegiatan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah.
"Sehingga kita bisa mengetahui di mana kekurangan-kekurangan yang perlu kita benahi," ungkapnya.
Selanjutnya, ia menambahkan, perlu adanya sinergisitas antara Pemkot Palu, Pemprov Sulteng dan Kemenparekraf.
Terkait hal itu Gubernur Sulteng Rusdy Mastura berharap Haul Guru Tua dan Festival Raodhah dapat menstimulus ekonomi masyarakat.
"Kegiatan ini menjadi stimulus ekonomi dari dampak pandemi COVID-19," ungkap Rusdy Mastura.
Baca juga: Pemkot Palu akan kembangkan lahan eks likuefaksi untuk pariwisata
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022