Samarinda (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) Masitah mengungkapkan kasus hepatitis di Kaltim yang disampaikan oleh Kemenkes adalah kasus dugaan dari laporan pihaknya.

"Kasus hepatitis di Samarinda yang disampaikan dari Kemenkes adalah kasus dugaan yang kita laporkan. Namun, ini masih dugaan karena ada kasus demam dengue juga," ungkap Masitah di Samarinda, Sabtu.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan RI melalui konferensi pers yang digelar pada Jumat (13/5) lalu menyebut terdapat 18 kasus dugaan hepatitis bergejala di Indonesia per 11 Mei 2022.

Sebanyak 18 kasus dugaan tersebut tersebar di antaranya DKI Jakarta 12 kasus, Bangka Belitung satu kasus, Jawa Barat satu kasus, Jawa Timur satu kasus, Kaltim satu kasus, Kalimantan Barat satu kasus dan Sumatra Utara satu kasus.

Baca juga: Menggerus hepatitis misterius

Baca juga: Kemenkes ajak masyarakat cegah hepatitis akut lewat pola hidup sehat

Masitah menegaskan, sampai saat ini tidak ada kasus hepatitis akut unknown di Samarinda, namun pihaknya tetap melakukan kewaspadaan dini.

"Kalau ada kasus dugaan kita lakukan penyelidikan epidemiologi sebagai kewaspadaan. Sampai saat ini baru satu dugaan, belum ada laporan rumah sakit yang lain," ujarnya.

Pasien yang diduga terserang hepatitis tersebut saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie yang berada di Jalan Palang Merah, Samarinda.

Kadinkes itu pun berharap seluruh masyarakat agar disiplin dalam pola hidup sehat serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan cara serupa protokol kesehatan (prokes) COVID-19, yaitu mencuci tangan dengan sabun wajib dilakukan.

"Jika memungkinkan, cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air hangat, khususnya sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi," ucapnya.

Para ibu yang merawat bayi atau balita juga diimbau untuk sering mencuci tangan karena virus dapat menyebar melalui muntahan bayi atau ketika membersihkan popok.

"Konsumsi makanan yang bergizi dan terjaga kebersihannya. Jangan makan di luar karena kondisi kotor dari meja, piring, sendok garpu dan gelas. Hindari berenang dulu di tempat tempat umum, hindari arena (play ground) dan bila ke mall hindari pegang hand railing, dinding dan yang sering dipegang orang," ucapnya.*

Baca juga: Kemenkes siapkan faskes layani pasien dengan hepatitis akut

Baca juga: Kemenkes: Kasus hepatitis akut terbanyak berasal dari Jakarta

Pewarta: Gunawan Wibisono/R'sya R
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022