Ketua TRGD Kalteng Nuryakin di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan kegiatan restorasi itu dilakukan melalui program unggulan seperti pembasahan atau rewetting, revegetasi dan revitalisasi, termasuk program Desa Mandiri Peduli Gambut.
"Kita harapkan keluaran yang dicapai berupa pemulihan lingkungan hidup Kalteng dan masyarakat yang sejahtera," katanya.
Baca juga: KLHK tetapkan luas PIPPIB hutan alam dan gambut jadi 66,5 juta hektare
Sedangkan revegetasi adalah penanaman kembali melalui persemaian, penanaman, dan regenerasi alami, serta revitalisasi adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian, perikanan, dan ekowisata.
Menurut dia, upaya pemerintah pusat melalui program pengendalian pencemaran dan kerusakan lahan gambut dengan kegiatan restorasi di Kalteng, sejak berdirinya Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia pada 2016 sangat membantu dalam pemulihan ekosistem gambut.
Baca juga: Indonesia ajak pemangku kepentingan dunia sinergi kelola gambut
Dia mengatakan pemulihan lahan gambut tidak dapat berjalan begitu saja, perlu langkah-langkah yang tepat untuk sampai pada kondisi lahan gambut yang baik, mulai dari wilayah mana saja yang akan direstorasi, siapa yang melakukan restorasi, hingga tahap pencapaian tujuan dari restorasi itu sendiri.
Nuryakin mengatakan, keberhasilan program restorasi ini memerlukan dukungan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, maupun lembaga swadaya masyarakat.
Baca juga: BRGM lakukan mitigasi banjir dan karhutla di lahan gambut
“Kami melihat kesungguhan, keseriusan, dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk bekerja bersama, bahu-membahu melakukan pemulihan ekosistem gambut melalui kegiatan restorasi," katanya.
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022