Pasca-tewasnya 59 warga Afghanistan, Karzai batal

"Presiden Karzai tidak akan lagi datang ke London."

London (ANTARA News/AFP) - Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, membatalkan kunjungan ke Inggris dan terbang pulang setelah sedikit-dikitnya 59 warganya tewas dalam dua serangan di tempat suci Syiah.

"Presiden Karzai tidak akan lagi datang ke London. Ia akan terbang kembali ke Afghanistan setelah kejadian-kejadian hari ini," kata Hanif Aman, juru bicara kedutaan besar Afghanistan di London, pada AFP, Selasa.

Karzai sedianya akan tiba di London pada Selasa malam dari Jerman untuk pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron.

Seorang juru bicara kantor Cameron di Downing Street mengatakan kepada AFP, "Saya dapat memastikan bahwa Presiden Karzai telah membatalkan kunjungannya."

Pihak kantor Karzai di Kabul mengemukakan bahwa Presiden Afghanistan akan menemui para keluarga korban serangan di tempat suci Syiah di ibu kota Kabul dan di kota Mazar-i-Sharif di bagian utara negeri itu.

"Presiden Karzai membatalkan kunjungannya ke London karena serangan-serangan teroris hari ini. Presiden Karzai, yang berada di Bonn, sedianya akan mengunjungi London siang hari ini," demikian keterangan dari Istana Presiden Afghanistan.

Pernyataan itu juga mencatat, "Tapi, mengetahui mengenai dua serangan bunuh diri di Kabul dan Mazar-i-Sharif, ia membatalkan lawatannya ke London dan pulang ke Afganistan. Ia akan bertemu dengan keluarga para korban ketika di Afghanistan untuk menyampaikan duka citanya dan rasa simpatinya."

Pada konferensi pers dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Karzai mengatakan, serangkaian pemboman itu merupakan serangan "teroris" pertama yang seperti itu pada hari suci Syiah Ashura.

Serangan itu terjadi persis sehari setelah konferensi internasional di Bonn mengenai masa depan Afghanistan setelah tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ditarik pada akhir 2014, dan meningkatkan kekhawatiran pada kemungkinan ketegangan sektarian.
(Uu.S008)