Rio de Janeiro (ANTARA News) - Ratusan ribu warga Brazil berjejalan di jalan-jalan Rio de Janeiro, Sabtu, bergoyang menuruti irama Samba, dalam pesta jalanan terkenal dunia yang pada tahun ini memberikan "pintu masuk berharga" kepada para pencuri untuk menggasak berbagai karya seni bernilai puluhan jutaan dolar. Dengan memanfaatkan perlindungan dari kerumunan orang yang menghadiri Karnaval untuk meloloskan diri, para pencuri bersenjata memasuki Museum Chacara do Ceu di Rio de Janiro, Jumat, dan melarikan diri dengan menggondol berbagai lukisan karya Picasso, Matisse, Monet, Dali serta sebuah buku tentang Picasso. Semua barang curian tersebut bernilai sekitar 50 juta dolar atau lebih dari Rp460 miliar. Lukisan yang mereka curi antara lain "The Dance" hasil goresan Picasso dan sebuah buku karyanya berjudul "Toros", lukisan "Marine" karya Claude Monet, "Garden of Louxemburg" karya Henri Matisse, dan "Two Balconies" hasil goresan Salvador Dali, kata direktur museum, Vera de Alancer, kepada para wartawan. Sedikitnya empat pria dengan mengacung-acungkan senjata api memaksa petugas museum untuk mematikan alarm gedung dan sistem kamera. Mereka kemudian mencuri barang-barang berharga tersebut dan juga merampok lima turis yang ada di dalam, katanya. Para pencuri mengandalkan kecepatan dan mengetahui dengan pasti apa yang mereka ambil, kata De Alencar, sebagaimana dilansir AFP. "Perampok yang berbicara dengan kami sangat tenang," kata David Gee, dari Selandia Baru, salah satu wisatawan yang dirampok. "Saya sangat heran dengan aksi perampokan yang berjalan begitu cepat." Pesta rakyat besar-besaran selama lima hari itu menghentikan semua kegiatan lain di kota berpenduduk enam juta jiwa ini dan sebagian besar kota Brazil lainnya. (*)
Copyright © ANTARA 2006