Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan di ibu kota Afghanistan, Kabul, tersebut dan di Mazar-i-Sharif di Afghanistan utara, tapi kebanyakan serangan besar sebelumnya telah ditimpakan pada gerilyawan yang memerangi pemerintah Afghanistan dan pendukung asingnya.
Dua ledakan di tempat suci Syiah di Afghanistan pada Hari Asyura --10 Muharram-- menewaskan sedikitnya 58 orang pada Selasa; satu serangan besar bunuh diri di Kabul terjadi di tengah kerumunan peziarah termasuk anak-anak.
Ledakan di Kabul saja menewaskan 54 orang, dalam serangan paling mematikan di ibu kota Afghanistan tersebut dalam tiga tahun.
Pernyataan Taliban itu --yang menyebut serangan tersebut tak manusiawi, perbuatan non-Islami, ditandatangani oleh juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dan dikirim lewat "surel" (surat elektronik) kepada AFP-- menuduh serangan tersebut dilakukan oleh musuh penyerbu.
"Mereka menghadapi kekalahan total dalam pertemuan melawan mujahidin," demikian isi pernyataan itu sebagaimana dikutip AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa malam.
Mereka sekarang menggunakan aksi brutal semacam itu untuk menciptakan teror, rasa tak percaya dan kebencian di kalangan rakyat Afghanistan sehingga mereka dapat memiliki alasan untuk tetap di sana untuk waktu yang lebih lama, tambah pernyataan tersebut.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011