"Sebenarnya saya, berkali-kali sampaikan bagaimana kita berupaya atasi masalah pangan ini, baik tingkatkan produksi pangan dan hasil panen dan bila bisa dijaga menuju ke ketahanan pangan. Kita sadari harga pangan bergejolak, ini dipengaruhi harga dunia, kita wajib jaga stabilitas harga pangan, namun penghasilan petani tidak boleh diabaikan," kata Presiden saat menghadiri acara pemberian penghargaan ketahanan pangan di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Kepala negara menjelaskan banyak permasalahan di daerah terkait mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan pangan. Karena itu, ia meminta kepala daerah dan semua pihak bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Di daerah, kita tahu agar ketahanan pangan meningkat lahan harus tersedia, jangan beralih fungsi. Produktivitas, lahan boleh tidak berkembang (luasnya-red) tapi hasilnya meningkat dengan pengembangan, inovasi, bibit yang baik, distribusi, pupuk, dan peningkatan kemampuan teknis petani," tegasnya.
Presiden memastikan, pemerintah bekerja keras untuk menciptakan ketersediaan dan ketahanan pangan nasional melalui sejumlah langkah yang diambil oleh pemerintah.
"Pemerintah terus bekerja keras untuk tingkatkan produksi pangan, utamanya beras. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak mungkin tidak bekerja. produktivitas pangan juga terus kita tingkatkan melalui penelitian pengembangan. Anggaran makin besar kita alokasi untuk pertanian, kebijakan di daerah juga diharapkan efektif," tuturnya.
Kepala Negara juga mengajak agar masyarakat dan semua pemangku kepentingan di bidang ketersediaan pangan, juga bekerja keras bersama-sama pemerintah untuk mengamankan ketersediaan pangan nasional.
"Saya ajak masyarakat luas untuk ikut aktif lakukan upaya masing-masing. Pangan adalah masalah dunia, jangan kita hanya diam sambil menggerutu, akhirnya jadi korban, kalau kita cerdas, mari kita lihat apapun situasi yang terjadi di dunia," tegasnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Selasa, menyerahkan penghargaan bagi para kepala daerah dan juga anggota masyarakat yang berhasil mendorong terwujudnya ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
Dalam acara yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Presiden Yudhoyono menyerahkan penghargaan ketahanan pangan kepada 16 orang, penghargaan pelopor ketahanan pangan bagi tujuh orang dan 25 orang yang menerima penghargaan kategori pengguna teknologi kreatif ketahanan pangan.
Sejumlah Gubernur yang hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo serta sejumlah bupati dari berbagai daerah.
Menteri kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir adalah Menteri Pertanian Suswono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri PU Djoko Kirmanto dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Suswono mengatakan penghargaan ini telah ada sejak 1979 dan seiring dengan perjalanan waktu pada 2001 penerima penghargaan diperluas, tidak hanya dengan penilaian produktivitas namun juga pelayanan ketahanan pangan, pemanfaat teknologi dan pembina ketahanan pangan.
Untuk kategori pembina ketahanan pangan, terdapat 16 penerima antara lain Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X, Gubernur Riau HM Rusli Zainal, serta Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, bupati yang menerima penghargaan tersebut antara lain Bupati Temanggung Hasyim Afandi, Bupati Deli Serdang Amri Tambunan, Bupati Soppeng H.A Sutomo, dan Bupati Magetan Sumantri.
Kepala Desa yang menerima penghargaan Kades Sidoardjo Kabupaten Kulon Progo Budi Utomo, Kades Tampumea Provinsi Sulses Mustika Sanggana, Kades Desa Wali Nagari Kandang Baru Sumbar Amrizal, Kades Cipakem Kab Kuningan Diding Wahyudin dan Kades Karanggintung Kab Banyumas Noto Siswanto.
Kategori Pelopor Ketahanan Pangan penghargaan diberikan pada Julius Elseos Louhenapessy Universitas Pattimura, Nur Azizah Tahmid Kota Depok, Dalikem dari Desa Triwidadi Kab Bantul, Ambarwati Hernawan Kab Tangerang, Agus Saptana Dharmawan Kab Bantaeng, Mustopa Kab Semarang dan Kelompk Lumbung Pangan Bumi Asri Kab Ogan Komering Ulu.
Selain kategori pelopor ketahanan pangan dan pembina ketahanan pangan, kategori lain yang menerima penghargaan adalah kategori pelayanan ketahanan pangan dengan 13 penerima penghargaan dan kategori pengguna kreatif teknologi ketahanan dengan 20 penerima penghargaan.
"Mereka yang hadir menunjukkan prestasi luar biasa, mereka akan menerima penghargaan adi karya pangan nusantara," kata Mentan Suswono.
Total penerima penghargaan sejumlah 61 orang atau kelompok.
(T.P008/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011