Di Tulungagung saat ini belum ditemukan kasus ternak yang terjangkit PMK.

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Harga jual ternak sapi di Kabupaten Tulungagung saat ini mengalami penurunan akibat dampak wabah penyakit mulut dan kuku di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Yusuf, pedagang sapi di Pasar Hewan Ngunut Tulungagung, Jumat, menyebutkan penurunan harga ternak sapi mencapai kisaran Rp1 juta per ekor.

"Merebaknya wabah PMK menyebabkan penjualan turun. Mungkin banyak warga atau pembeli yang menahan diri tidak beli daging sapi konsumsi sehingga berdampak pada penjualan ternak secara luas," kata Yusuf.

Apalagi, lanjut dia, mayoritas pembeli sapi di Tulungagung dari luar daerah yang sudah terpapar PMK.

"Penurunan harga bahkan bisa mencapai Rp2 juta per ekor, " kata Muchlas, pedagang sapi lain menimpali.

Penurunan nilai terjadi saat sapi dijual ke jagal atau pelaku usaha daging konsumsi yang memiliki tempat pemotongan hewan sendiri.

Di Tulungagung saat ini, menurut dia, sebenarnya belum ditemukan kasus ternak yang terjangkit PMK.

Namun, meluasnya kasus PMK di beberapa kabupaten/kota di Jatim telah menyebabkan penjualan ternak, khususnya sapi, mengalami penurunan. Apalagi, sejak pasar-pasar hewan ditutup semua hingga dia pekan ke depan.

Baca juga: Aspednak dukung upaya pemerintah atasi wabah PMK pada hewan ternak

Baca juga: Peternak di Jepara dilarang datangkan ternak dari daerah wabah PMK

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022