"Dengan dukungan layanan data dan seluler, kita menargetkan pendapatan sekitar 5-6 persen," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah disela acara seminar "Global Economic Turbulance, G-20 and APEC New Challenges and Opportunity For Indonesia" di Jakarta, Selasa.
Menurut Rinaldi, selain membidik pendapatan dari dukungan bisnis layanan data dan seluler, perseroan juga menargetkan dapat mengantongi kapitalisasi pasar industri telekomunikasi sekitar 50 persen.
Sementara untuk kebutuhan belanja modal, Telkom menyiapkan dana sekitar Rp15 triliun untuk tahun depan, katanya.
Ada pun penggunaan dana itu adalah untuk mengembangkan bisnis seluler dan bisnis data, serta membangun infrastruktur serat optik.
"Dananya dari kas internal sekitar 70 persen, 20 persen dari pinjaman `revolving` (bergulir) dan 10 persen dari pinjaman perbankan pelat merah," tuturnya.
Saat ini, Telkom tengah menyusul Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) 2012. Dalam RKAP tersebut, Telkom akan menganggarkan belanja modal sekitar Rp9 triliun untuk pengembangan bisnis seluler dan anak perusahaan, yakni PT Telkomsel.
Pada kuartal III-2011, Telkom mencatat kenaikan pendapatan sebesar 3,4 persen menjadi Rp53,05 triliun. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan di beberapa layanan, yakni layanan Internet yang naik 34,6 persen, layanan datacom 19,6 persen, layanan media 29 persen, layanan IT 28,3 persen, dan layanan pesan singkat (SMS) 10,8 persen.
(KR-SSB)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011