Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menilai Polri "tersandera" oleh kekuatan politik dan sejarah masa lalu sehingga tidak bisa menyelesaikan kasus secara baik.

"Ada kekuatan politik yang memanfaatkan Polri. Terkadang, ada kasus-kasus besar hilang karena polisi menjadi bagian dari problem atau kasus itu. Persoalan ini hadir, antara lain `disandera` oleh sejarah masa lalu dan saling sandera," kata Mahfud saat memaparkan "Refleksi 13 Tahun Reformasi" dalam Seminar Politik: Selamat Tinggal Politik Transaksional, Selamat Datang Politik Bermartabat di Jakarta, Selasa.

Dalam pemaparannya di acara seminar yang diselenggarakan oleh Centre for Strategic And International Studies (CSIS) itu, lebih lanjut dia mengatakan, pada tingkat elit "saling sandera" lebih gila lagi.

Dengan disandera oleh kekuatan politik dan masa lalu, maka Polri tidak bisa bergerak dengan leluasa karena ada kekuatan politik yang mengancam.

"Bukan kesalahan Polri kadang kala, karena ketika Polri memiliki sebuah kasus dan mau bergerak, tiba-tiba ada kekuatan politik yang mengancam," paparnya.
(S037)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011