saksi melihat korban tengah menguras air yang masuk ke dalam pompongnya
Pekanbaru (ANTARA) -
Kapal yang diawaki Basri (40) dan Lego (30) berangkat dari Pelabuhan Sungai Niur pada Kamis sekitar pukul 06.00 WIB. Di perjalanan, kapal berpapasan dengan kapal yang dinaiki adik korban sekitar pukul 09.00 WIB di tempat terakhir diketahui posisi kapal.

"Saat itu saksi melihat korban tengah menguras air yang masuk ke dalam pompongnya dan sempat berkomunikasi sebelum melanjutkan perjalanan," jelas Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak di Pekanbaru, Jumat.

Baca juga: Kapal nelayan Rote hilang kontak di perairan Indonesia-Australia
Baca juga: Tim SAR temukan kapal nelayan Rote Ndao yang hilang kontak

Namun hingga Kamis (12/5) pukul 19.00 WIB, korban dan kapalnya tak kunjung tampak. Padahal seharusnya kapal tersebut tiba di Pelabuhan Dorak pada pukul 11.00 WIB.

"Adiknya telah berusaha menghubungi handphone korban, namun tak aktif dan tak ada kabar keberadaannya," sebutnya.

Karena khawatir, adik korban melaporkan perihal kejadian tersebut ke Polairud Meranti untuk meminta bantuan. Namun setelah dilakukan pencarian di sekitar lokasi terakhir terlihat, korban dan kapalnya juga tak ditemukan.

Hingga kini tim rescue unit siaga SAR Kepulauan Meranti yang mendapat laporan dari Polairud tengah melakukan pencarian.

Baca juga: Sembilan nelayan NTT dilaporkan hilang di perairan Pulau Pasir

Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian KM Sumber Daya di perairan Pulau Berhala

Baca juga: Basarnas Jambi cari kapal hilang diterjang badai di Pulau Berhala

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022