Ini wujud nyata kuatnya komitmen Bank Indonesia akan transparansi dan komunikasi kepada publik atas tugas dan kewenangan yang diamanatkan Undang-Undang kepada BI untuk mengatur dan mengawasi kebijakan makroprudensialJakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meluncurkan Buku Kajian Stabilitas Sistem Keuangan Nomor 38 edisi Maret 2022 dengan tema "Sinergi dan Inovasi Untuk Mengakselerasi Pemulihan Intermediasi dan Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan".
"Ini wujud nyata kuatnya komitmen Bank Indonesia akan transparansi dan komunikasi kepada publik atas tugas dan kewenangan yang diamanatkan Undang-Undang kepada BI untuk mengatur dan mengawasi kebijakan makroprudensial," kata Perry dalam Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Sistem Keuangan yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia terus mendorong intermediasi perbankan dari sisi makroprudensial, khususnya untuk membiayai dunia usaha agar perekonomian nasional dapat pulih dari dampak COVID-19.
Bank Indonesia bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan juga akan terus melakukan pengawasan sistem keuangan dan mendukung inklusi keuangan terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam buku kajian yang diluncurkan BI, sejalan dengan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), sistem keuangan nasional dipandang masih terjaga secara sehat dan kuat yang tampak dari Credit Adequacy Ratio (CAR) perbankan yang tinggi, Non Performing Loan (NPL) yang rendah, dan likuiditas perbankan yang longgar.
"Aset likuid per DPK (Dana Pihak Ketiga) perbankan juga sangat besar. Kami yakinkan bahwa likuiditas sektor perbankan sangat longgar untuk dapat membiayai sektor usaha," katanya.
Intermediasi perbankan juga meningkat hingga 5,4 persen year on year pada akhir 2021 dan ditargetkan dapat mencapai 7,9 persen year on year pada 202.
"Dan tentu juga jasa-jasa dari perbankan untuk UMKM, inklusi ekonomi, dan bahkan kredit UMKM naik 11 sampai 12 persen. Ini bukti KSSK bersinergi sangat kuat untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan, mendorong intermediasi, dan meningkatkan inklusi keuangan," ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani prediksi ekonomi RI kuartal I tumbuh 4,5-5,2 persen
Baca juga: Ekonom: Kenaikan suku bunga BI berdampak positif terhadap perekonomian
Baca juga: BI majukan UMKM melalui transformasi digital komprehensif dan inklusif
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022