"Akan dibawa malam ini juga ke Silaen," kata M Napitupulu, paman Bripda Ridwan Napitupulu ketika menunggu jenazah korban di Bandara Polonia Medan, Senin malam.
Meski akan dikuburkan di kampung halamannya, pihak keluarganya belum dapat menetapkan jadwal pemakaman tersebut karena harus didiskusikan terlebih dulu dengan keluarga besar Bripda Ridwan Napitupulu.
Umumnya, kata dia, jenazah korban akan cepat dimakamkan karena personel Polda Papua tersebut masih berstatus lajang. "Namun, masih menunggu keputusan keluarga," katanya.
Bripda Ridwan Napitupulu yang merupakan anak bungsu dari enam bersaudara itu telah lima tahun bertugas di Papua. Ia anak D. Napitupulu dan S. Boru Manurung.
Ridwan Panjaitan yang dinaikkan pangkatnya menjadi Briptu Anumerta itu dilaporkan tewas dikeroyok dan dipanah orang tidak dikenal saat berada di Kampung Berafp, Distrik Nimbokrang, Jayapura, pada Senin (5/12/2011).
Pengeroyokan itu terjadi setelah Ridwan Napitupulu dan Kepala Unit Intelijen dan Keamanan Kepolisian Sektor (Kanit Intelkam Polsek) Nimbokrang, Bripka Dian Budi Santoso, sedang mengecek informasi tentang rencana pengibaran Bendera Bintang Kejora di Kampung Beraaf.
Sesampainya di kampung itu, keduanya dikeroyok warga, dan hanya Bripka Dian Budi Santoso yang berhasil menyelamatkan diri.
(T.I023/M034)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011