Imbal hasil nominal juga akan naik, menciptakan masalah imbal hasil ganda bagi investor emas karena The Fed akan tetap hawkish sampai indikator inflasi turun
Bengaluru (ANTARA) - Harga emas berada di dekat level terendah tiga bulan pada Jumat sore, dan menghadapi penurunan mingguan keempat berturut-turut, karena dolar terkuat dalam dua dekade mengurangi permintaan untuk emas yang dihargakan dengan greenback.
Harga emas spot menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.823,40 dolar AS per ounce pada pukul 08.04 GMT, dalam perdagangan bergejolak. Di awal sesi, emas mencapai level terendah sejak 7 Februari. Emas berjangka AS datar diperdagangkan di 1.824,60 dolar AS per ounce.
"Penurunan melewati support emas di 1.835,00 dolar AS, dan aksi jual logam mulia lainnya semalam, membuat emas rentan terhadap kerugian yang lebih dalam dan potensi pengujian support di 1.780,00 dolar AS per ounce," kata Analis Senior OANDA Jeffrey Halley.
Dolar stabil di dekat level tertinggi baru 20-tahun pada Kamis (12/5/2022) karena kekhawatiran berlanjut bahwa tindakan Federal Reserve (Fed) AS untuk menjinakkan tekanan inflasi akan menghambat pertumbuhan ekonomi global, meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven.
Harga emas telah kehilangan sekitar tiga persen sejauh minggu ini, terbesar dalam dua bulan.
Baca juga: Emas anjlok 29 dolar, catat hari terburuk dalam sekitar satu minggu
Pekan lalu, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar setengah poin persentase yang agresif.
Harga emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek AS dan imbal hasil obligasi, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Imbal hasil nominal juga akan naik, menciptakan masalah imbal hasil ganda bagi investor emas karena The Fed akan tetap hawkish sampai indikator inflasi turun," kata Managing Partner SPI Asset Management, Stephen Innes.
Penurunan emas baru-baru ini telah menghapus sebagian besar keuntungan yang dibuat dalam reli yang didorong oleh permintaan safe-haven untuk mengantisipasi dan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari. Konflik tersebut mendorong harga emas sampai ke level mendekati rekor pada pertengahan Maret.
Harga logam mulia lainnya di pasar spot, perak menguat 1,0 persen pada 20,86 dolar AS per ounce, tetapi telah jatuh sekitar 6,6 persen minggu ini, terbesar sejak akhir Januari.
Harga platinum terangkat 1,7 persen menjadi 959,45 dolar AS per ounce dan paladium meningkat 2,8 persen menjadi 1.961,03 dolar AS per ounce meskipun keduanya berada di jalur kerugian mingguan.
Baca juga: Rupiah akhir pekan melemah, pasar antisipasi kenaikan suku bunga Fed
Baca juga: IHSG akhir pekan berpeluang menguat, seiring naiknya bursa saham Asia
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022