Lebak (ANTARA News) - Buah manggis (garcinia mangostana) dari Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menembus pasar dunia dan permintaan masyarakat di negara lain cukup tinggi.

"Saat ini kebanyakan permintaan pasar dunia, yakni Belanda, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris karena sangat cocok dengan iklim di sana," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Jenal Ruhyat di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan, saat ini petani mulai panen di sentra penghasil manggis di Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Saat ini jumlah areal panen manggis seluas 90 hektare tersebar di enam desa di Kecamatan Lebak Gedong.

Keunggulan manggis dari Kabupaten Lebak memiliki kelebihan dibandingkan produksi dari negara ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam.

Kelebihan manggis Lebak, kata dia, rasanya manis sedikit asem tanpa getah bening dengan warga kulit ungu dan berat antara 120 sampai 150 gram perbuah.

Produk manggis Kabupaten Lebak setiap tahun diekspor melalui agen perusahaan di Jakarta.

"Saya kira kelebihan manggis Lebak, selain rasanya manis sedikit asem juga buahnya cukup besar dan tanpa getah bening," katanya.

Dia juga mengatakan, saat ini produk unggulan buah manggis di Kabupaten Lebak terbesar di Provinsi Banten.

Pada tahun 1994-1995 Kabupaten Lebak mengembangkan manggis melalui program pertanian rakyat terpadu (P2RT) di Kecamatan Cipanas dan Lebak Gedong seluas 30 hektare.

Petani manggis saat ini mengusulkan bantuan benih manggis kepada Kementerian Pertanian seluas 40 hektare.

Pohon manggis yang dipanen di Kecamatan Lebak Gedong seluas 30 hektare merupakan program bantuan Kementerian Pertanian untuk pengembangan tanaman manggis di Indonesia.

Saat ini, kata dia, pengembangan tanaman hortikultura sudah meluas ke sejumlah kecamatan lainnya.

Produksi manggis, kata dia, panen setiap bulan Desember hingga Februari.

"Jika musim panen manggis di sini mencapai ribuan ton membanjiri pasar lokal maupun mancanegara," katanya.

Menurut dia, sebagian besar buah manggis yang didistribusikan ke Benua Eropa dalam bentuk utuh, lengkap dengan cangkangnya.

Selama ini, ujar dia, permintaan buah manggis di negara Eropa sangat tinggi untuk dikonsumsi sebagai buah segar.

Cangkang manggis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik dan vitamin serta bahan pewarna makanan.

Bahkan, bahan dasar pewarna pada makanan yang menggunakan kulit manggis hingga kini tidak mengandung racun, seperti halnya yang biasa ditimbulkan bahan pewarna sintetis.

Sentra penghasil buah manggis tersebar di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Sobang dan wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan.

Sementara itu, Yaya (55), petani manggis Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, mengaku sudah puluhan tahun mengembangkan buah manggis karena biaya produksinya tidak besar dibandingkan tanaman karet.

"Saya perkirakan Januari 2012 nanti tanaman manggis juga bisa dipanen," katanya.

(U.KR-MSR/S023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011