Sentani (ANTARA News) - Pihak kepolisian Polda Papua akan melakukan razia atau sweeping terhadap senjata ilegal dan amunisi milik warga sipil, menyusul tingginya kasus penembakan di provinsi paling Timur Indonesia ini.
"Pihak kepolisian akan memperketat operasi senjata dan amunisi ilegal di Papua baik melalui udara, laut, dan darat," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Wahcyono, di selah-selah upacara militer pelepasan jenazah Briptu Anumerta Briptu Ridwan Napitupulu, di Sentani, Senin.
Diakui Kombes Wahcyono, kasus penembakan oleh warga sipil bersenjata di Papua akhir-akhir ini cukup tinggi dan tidak jarang mengakibatkan korbannya meninggal di tempat.
Bahkan pelaku pun tidak segan-segan beraksi di depan umum, seperti kasus di Nafri, Kota Jayapura yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia, penembakan Kapolsek Muli, Kabupaten Puncak Jaya AKP. Dominggus Oktavianus Awes, dan beberapa kasus penembakan lainnya di seluruh Papua.
Kombes Wahcyono mengatakan, senjata yang dimiliki oleh warga sipil bersenjata di Papua adalah hasil rampasan terhadap anggota kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang beroperasi di daerah pedalaman.
"Senjata mereka itu adalah hasil rampasan terhadap anggota kepolisisan dan TNI selama ini, karena penyelundupan hingga saat ini belum ada," tutur perwira Polri itu.
Ketika ditanya apakah ada penyelundupan senjata ke Papua, menurut dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan, namun hal tersebut harus diantisipasi sebelum kejadian.
"Hal ini harus diantisipasi mengingat kepemilikan senjata oleh masyarakat sipil bersenjata di Papua cukup tinggi," terangnya.
(HLM/A011)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011